Kepolisian Daerah (Polda) Riau terus menggencarkan Green Policing ke seluruh lapisan masyarakat, terutama di kalangan mahasiswa. Polda Riau mendorong mahasiswa menjadi pemimpin hijau (Green Leadership).
"Saya ingin adik-adik di sini menjadi pemimpin yang bukan hanya mampu bicara tapi mampu bertindak bukan hanya cerdas secara intelektual, tapi juga peka secara moral dan ekologis. Green leadership adalah pemimpin sebagai penjaga bumi," kata Dirbinmas Polda Riau Kombes Eko Budhi Purwanto dalam sambutan pada acara Riau Leadership Summit, di Pekanbaru, Jumat (8/8/2025).
Pada kesempatan itu, Kombes Eko memperkenalkan konsep baru dalam praktik kepolisian dan kepemimpinan publik yaitu Green policing, sebuah pendekatan kepolisian yang menempatkan kelestarian lingkungan sebagai bagian dari tugas perlindungan pelayanan dan penegakan hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsep ini berangkat dari kesadaran bahwa krisis lingkungan adalah krisis keamanan, pencemaran, perusakan ekosistem yang semuanya akan melahirkan konflik sosial memperparah ketimpangan dan memperlemah ketahanan masyarakat.
Kombes Eko menyoroti bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang mampu mentransformasi diri dan lingkungannya secara etis, inspiratif, dan berkelanjutan. Para pemimpin muda saat ini dihadapkan pada tantangan yang jauh lebih kompleks, seperti krisis iklim, polarisasi sosial, disinformasi digital, dan melemahnya kepercayaan publik terhadap institusi.
Di tengah perubahan global yang pesat, amanat tersebut berpesan agar nilai-nilai moral tetap teguh. Mahasiswa diajak menjadi pemimpin yang tidak hanya mahir berbicara, tetapi juga bertindak; tidak hanya cerdas, tetapi juga peka secara moral dan ekologis.
"Maka polisi tidak bisa lagi hanya menjaga manusia dari manusia, tapi juga menjaga manusia dari kehancuran ekosistem yang kita ciptakan sendiri, Green Policing bukan sekedar program, ia adalah etos baru kepemimpinan keamanan," imbuhnya.
Kombes Eko mengajak mahasiswa untuk berkolaborasi dalam upaya penyelamatan lingkungan di Bumi Lancang Kuning. Polda Riau menawarkan ruang kolaborasi melalui pembentukan "Green Student Force", relawan mahasiswa yang dapat bersinergi dalam patroli karhutla, sosialisasi anti-pembalakan liar, dan edukasi pemulihan gambut.
"Dengan kolaborasi ini, diharapkan Riau dapat menciptakan kampus hijau dan kota aman, pendidikan berkelanjutan, serta keamanan yang terjaga," katanya.
(mei/imk)