Polda Riau mengedepankan upaya humanis dan simpatik dalam Operasi Patuh Lancang Kuning 2025. Di tengah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tengah mengancam, polisi membagikan masker kepada pengendara untuk mengantisipasi kabut asap.
Seperti yang dilakukan polisi di Kota Dumai. Selain berfokus pada keselamatan lalu lintas, Satlantas Polres Dumai juga memberikan kepedulian nyata terhadap masyarakat di tengah kondisi karhutla.
Kegiatan pembagian masker dilaksanakan di Jalan Sultan Syarif Kasim, Kota DUmai, pada Kamis (24/7). Polisi memberikan masker kepada para pengendara motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masker yang kami bagikan ini bukan hanya sebagai pelengkap keselamatan berkendara, tetapi juga bentuk empati dan kepedulian kami terhadap kesehatan masyarakat Dumai yang sedang terdampak kabut asap," ujar Kasat Lantas Polres Dumai, AKP Elva Zilla, Jumat (25/7/2025).
Pengendara roda dua maupun roda empat yang melintas menjadi sasaran utama dalam kegiatan tersebut. Selain membagikan masker, personel Satlantas juga memberikan himbauan agar pengendara senantiasa berhati-hati dan patuh terhadap aturan lalu lintas.
"Kami tidak hanya membagikan masker, tapi juga mengingatkan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas untuk menjaga keselamatan bersama," ucap AKP Elva.
Seperti diketahui, Kota Dumai saat ini tengah dilanda kebakaran hutan dan lahan. Kabut asap yang ditimbulkan mengancam kesehatan masyarakat.
![]() |
Satgas Karhutla yang terdiri dari TNI-Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, Damkar, Masyarakat Peduli Api (MPA), relawan, hingga pelaku usaha berkolaborasi bersama dalam penanggulangan karhutla ini.
Satgas Darat dan Udara terus melakukan upaya-upaya pemadaman di titik-titik hotspot. Kolaborasi pentaheliks yang baik ini berhasil menurunkan titik api yang cukup signifikan.
"Tadi dilaporkan bahwa memang terjadi fluktuasi terkait puncak karhutla yang sudah terjadi, di mana tanggal 20 Juli 2025 terjadi peningkatan hotspot 586 titik, namun kemudian karena langkah-langkah tim yang tergabung dalam Satgas Karhutla, titik hotspot turun jadi 144 titik," kata Jenderal Sigit di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Kamis (24/7).
Jenderal Sigit kemudian menyampaikan, pada 22 Juli 2025, terdapat 11 titik api yang tersebar di 8 kabupaten dengan jumlah terbanyak di Kabupaten Rokan Hilir. Pemprov Riau sendiri telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan sejak 22 Juli.
Sebelumnya, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam upaya memadamkan api yang membakar lahan di hampir seluruh kota dan kabupaten di Provinsi Riau.
"Di fase darurat ini kita harus bisa memperbanyak kegiatan kolaboratif untuk memadamkan api, untuk memitigasi api di samping melaksanakan penegakan hukum yang adil dan transparan," kata Irjen Herry, Rabu (23/7).
Irjen Herry Heryawan menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah daerah dan pusat dalam upaya penanganan bencana karhutla ini. Selain water bombing, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga melakukan modifikasi cuaca untuk menurunkan hujan di titik hotspot.
Lihat juga Video KuTips: Tameng Buat Para Bikers Lawan Polutan di Jalanan