Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, menjadi salah satu lokasi yang terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Upaya penanganan karhutla terus dilakukan, salah satunya dengan membangun embung sebagai pasokan air.
Proses penanganan karhutla di Tanjung Peranap, sudah memasuki hari ketujuh. Pada Rabu (23/7), proses penanganan sudah memasuki tahap pendinginan.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi menyampaikan pendinginan terus dilakukan oleh tim gabungan dari TNI, Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti, hingga relawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, saat ini proses pendinginan terus berjalan. Dukungan semua pihak sangat berarti, terutama dalam pembuatan embung karena di hari pertama dan kedua kami kesulitan air untuk pemadaman," ujar AKBP Aldi, Kamis (24/7/2025).
Proses pendinginan ini didukung oleh perusahaan PT ITA yang membantu membuat embung-embung air. Proses ini dilakukan dengan pengerahan alat berat.
"Saat ini sudah ada 10 embung yang dibangun dan siap mendukung pasokan air," katanya.
![]() |
Sementara untuk peralatan pemadaman yang digunakan meliputi 10 unit mesin air, satu unit mesin Robin, satu unit mesin 9 HP, dan 100 roll selang.
Kapolres menyampaikan saat ini ada 11 titik api di wilayah tersebut dengan luas lahan terbakar diperkirakan mencapai 20-30 hektare. Titik hotspot tergolong kategori sedang (medium) dan segera diatasi oleh tim gabungan.
AKBP Aldi mengatakan karhutla di wilayah Tanjung Peranap dapat cepat teratasi berkat kolaborasi tim gabungan. Saat ini api sudah padam dan proses pendinginan masih terus dilakukan.
Operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) juga efektif menurunkan hujan sehingga cukup membantu proses pemadaman api di lokasi tersebut.
"Dengan kolaborasi dan kecepatan penanganan, titik api saat ini sudah padam. Dua hari terakhir juga dibantu hujan yang mengguyur wilayah ini," imbuhnya.
Lebih lanjut, AKBP Aldi mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan membakar lahan dengan alasan apapun. Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut bisa menimbulkan dampak luas dan berisiko hukum.
"Saya imbau masyarakat untuk tidak membakar lahan, apapun alasannya. Kita tak ingin hal yang merugikan banyak orang terjadi hanya karena keputusan sesaat," tegasnya.
Lihat juga Video: Aksi Kapolda Riau Ikut Padamkan Karhutla di Rohil