Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah di Provinsi Riau meluas hingga mencapai ratusan hektare. Polda Riau menyebut kebakaran tersebut disengaja untuk pembukaan lahan dan replanting sawit.
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menyampaikan karhutla yang terjadi di beberapa kota/kabupaten di Provinsi Riau terjadi secara serentak dan merata sejak seminggu terakhir ini.
"Tiba-tiba kok ada karhutla di mana-mana, terutama di perbatasan kita dengan Malaysia itu ada di Rokan Hilir (Rohil), Dumai, dan Rokan Hulu (Rohul)," kata Irjen Herry Heryawan di Balai Serindit Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Selasa (22/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengamati fenomena tersebut, Polda Riau bersama dengan Pemprov Riau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan stakeholders terkait mengambil dua langkah cepat dalam upaya mitigasi agar karhutla tidak meluas.
"Yang pertama bersama-sama dengan BPBD dan stakeholders terkait memadamkan api dan bahkan hari ini dibantu oleh BNPB dan Pak Menteri juga supporting, dan yang kedua melakukan penegakan hukum," kata dia.
Polda Riau dan unsur TNI bersama stakeholders terkait saat itu langsung terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pemadaman, di samping melakukan penyelidikan untuk mencari tahu titik api.
Kebakaran Disengaja
Dari hasil analisis Polda Riau, kebakaran yang meluas hingga 213 hektare tersebut adalah sebuah kesengajaan. Dari hasil penyelidikan tersebut, Polda Riau dan jajaran polres melakukan pengecekan terhadap pemilik serta pengelola lahan untuk menetapkan tersangkanya.
"Setelah mencari titik api, yang bisa kita simpulkan ini adalah disengaja. Setelah itu baru kita cek kepemilikan lahannya, siapa yang mengelola lahan tersebut," ungkapnya.
Hasil penyelidikan kemudian mengerucut kepada para tersangka. Total saat ini Polda Riau telah menetapkan 29 orang tersangka pelaku pembakaran hutan yang terjadi selama sepekan terakhir ini.
"Dari keseluruhan di satu minggu terakhir ini, kita dapati 29 tersangka dari 23 LP dan kita akan berkembang," ungkapnya.
Motif Pembakaran Lahan
Kapolda menyampaikan dari puluhan tersangka yang dijerat ini, rata-rata motif para tersangka melakukan pembakaran hutan dan lahan ini adalah untuk membuka lahan sawit.
"Karena itu modusnya dari pembukaan lahan baru dan replanting 25 tahun tebas, tebas, nggak tebas dia bakar," ucapnya.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol, menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Riau, Polda Riau, dan instansi terkait lainnya dalam upaya menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Provinsi Riau.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Hanif Faisol saat menghadiri konferensi pers di kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Selasa (22/7/2025). Hadir juga dalam kesempatan ini, Gubernur Riau Abdul Wahid, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dan stakeholders lainnya.
"Penghargaan yang luar biasa kepada jajaran Pemerintah Provinsi Riau. Apresiasi yang mendalam juga kami sampaikan kepada Kapolda Riau dan jajarannya serta teman-teman dari Korem, yang telah menetapkan langkah-langkah serius dalam rangka penanganan," kata Hanif Faisol.
Lihat juga Video: Aksi Kapolda Riau Ikut Padamkan Karhutla di Rohil