.webp)
Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Penyelamat Habitat Gajah Provinsi Riau turun menggelar aksi damai siang tadi. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) dalam upaya menyelamatkan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan.
Massa mendatangi kantor Gubernur Riau dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Kota Pekanbaru, siang tadi. Dalam aksi tersebut, massa yang dikoordinir oleh Daffa Habza, menyerukan lima poin tuntutan utama, termasuk penindakan tegas terhadap pelaku perambahan, pemulihan habitat gajah, dan pelibatan masyarakat adat dalam penjagaan kawasan.
Selanjutnya massa menyerahkan dua boneka gajah Domang dan Tari kepada perwakilan pemerintah sebagai simbol kepedulian masyarakat terhadap Gajah Sumatera yang rumahnya terancam perambahan hutan hingga deforestasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kantor gubernur, massa bergerak menuju kantor Kejati Riau. Di sana, massa diterima oleh Simon, yang merupakan perwakilan Satgas PKH dari unsur Kejaksaan Tinggi Riau.
Dalam pertemuan tersebut, Simon menyampaikan bahwa Kejaksaan berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah Satgas PKH secara hukum, termasuk dalam proses penindakan terhadap pelaku-pelaku kejahatan lingkungan di kawasan konservasi.
Massa juga menyerahkan dokumen petisi dan pernyataan sikap resmi kepada pihak Kejati, yang diterima langsung oleh Simon dan disertai seruan moral agar aparat hukum bertindak tegas terhadap pelaku pembalakan, perambahan, dan penguasaan ilegal dalam TNTN.
"Hari ini Tari dan Domang berada di tangan pejabat. Besok, semoga rumah mereka benar-benar kembali bukan hanya dalam simbol, tapi dalam tindakan nyata," pungkas Daffa.
(mei/jbr)
