Strategi Bertahan Maskapai Penerbangan
Bagikan opini, gagasan, atau sudut pandang Anda mengenai isu-isu terkini
Kirim Tulisan

Kolom

Strategi Bertahan Maskapai Penerbangan

Senin, 27 Des 2021 11:23 WIB
Taufikurrahman
Catatan: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com
Jakarta -

Di antara sektor usaha yang paling terpukul oleh pandemi COVID-19 adalah sektor transportasi, termasuk maskapai penerbangan. Terjadinya pembatasan mobilitas masyarakat antar wilayah dan antar negara jelas membuat volume penumpang terdampak sangat signifikan dan tentunya berimbas pada penurunan pendapatan dan arus kas perusahaan.

Jika tidak segera beradaptasi dan mengadopsi strategi bisnis yang tepat, dampaknya akan masif dan bisa mengarah pada kebangkrutan, terutama bagi maskapai-maskapai tertentu yang kebetulan sejak awal memiliki kondisi fundamental bisnis yang kurang sehat, bahkan sebelum pandemi. Maskapai penerbangan dengan kondisi demikian sangat rentan terjebak dalam perangkap pandemi, dan mungkin memerlukan upaya luar biasa untuk dapat bangkit kembali.

Bagi maskapai penerbangan yang memiliki fundamental bisnis yang kurang sehat bahkan sebelum pandemi, dampak pandemi semakin memperburuk kondisi dan mempercepat proses kebangkrutan. Maka biasanya langkah mendesak yang harus dilakukan adalah terlebih dahulu melakukan restrukturisasi secara mendasar atas posisi keuangan perusahaan, kemudian mengidentifikasi strategi adaptasi yang tepat untuk memutar roda bisnis agar berangsur-angsur beranjak pulih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hal ini, khususnya bagi maskapai-maskapai penerbangan tertentu yang kebetulan sahamnya dimiliki negara, terkadang memerlukan pula dukungan penuh dari pemerintah, misalnya berupa program bailout, suntikan modal, pinjaman lunak, dan atau berbagai kebijakan lainnya.

Pertanyaannya, bagaimana langkah selanjutnya setelah proses restrukturisasi keuangan dilakukan, agar kondisi sebuah maskapai penerbangan dapat beranjak pulih secara sistemik dalam masa pandemi maupun pasca pandemi? Apa saja strategi bisnis adaptif yang dapat dipilih dan diimplementasikan untuk mengupayakan survival dan sustainabilitas dalam jangka panjang?

ADVERTISEMENT

Setidaknya ada enam strategi yang saya sebut sebagai The Six G Strategy, yang dapat membantu suatu maskapai penerbangan untuk meningkatkan kinerja bisnis secara bertahap setelah melakukan restrukturisasi keuangan secara mendasar, yaitu:

Going Freight

Saat terjadi pembatasan mobilitas masyarakat akibat pandemi, maka tentu pendapatan dari bisnis angkutan penumpang tidak bisa lagi diandalkan sebagai sumber pendapatan utama. Maskapai penerbangan harus segera melakukan upaya untuk menutupi arus kas yang turun dengan mengoptimalkan aliran pendapatan yang masih bisa diandalkan, dalam hal ini angkutan barang, angkutan kargo. Karena dalam situasi pandemi, kelancaran arus barang tetap dibutuhkan untuk menopang kegiatan ekonomi dan kehidupan masyarakat, dan dengan sendirinya bisa menjadi sumber pendapatan yang lebih bisa diandalkan untuk kelangsungan bisnis transportasi, termasuk Maskapai Penerbangan.

United Airlines merupakan salah satu maskapai penerbangan yang cukup berhasil meningkatkan bisnis kargonya sehingga cukup membantu dalam mendukung ketahanan arus kas perusahaan di masa pandemi. Dalam lima belas bulan pertama pandemi, United Airlines berhasil menerbangkan lebih dari 15.400 penerbangan kargo. Meski peningkatan volumenya mungkin tidak terlalu besar dibandingkan sebelum pandemi, marjin laba dari bisnis angkutan kargo relatif lebih baik dibandingkan angkutan penumpang.

Going B2B

Ketika terjadi pembatasan mobilitas masyarakat, jumlah penumpang individual tentu akan berkurang. Sehingga maskapai penerbangan perlu membidik bisnis B2B, Business to Business, yang biasanya berbasis kontrak jangka panjang dan dengan demikian dapat menghasilkan arus pendapatan yang stabil selama periode kontrak kerja sama, baik untuk bisnis transportasi maupun non-transportasi, seperti pemanfaatan aset dan properti perusahaan.

Saat pandemi terjadi, banyak institusi dan korporasi, terutama dari sektor esensial, yang masih membutuhkan mobilitas untuk menjalankan misi dan usahanya, dan dengan demikian tetap memerlukan layanan transportasi baik untuk mengangkut barang maupun transportasi pegawainya, tentu dengan tetap memastikan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat dan terjamin. Maskapai penerbangan dapat memanfaatkan momentum ini untuk membidik lebih banyak kerjasama B2B dengan berbagai institusi dan korporasi yang membutuhkan layanan tersebut. Demikian pula jika ada peluang kerjasama B2B dalam hal pemanfaatan aset dan properti, misalnya, dapat dikelola menjadi sumber pendapatan tambahan.

Going Basic

Di saat krisis, termasuk pandemi, strategi terbaik adalah memperkuat kompetensi bisnis inti perusahan dalam menyediakan produk atau layanan dasar yang masih dibutuhkan namun tetap terjangkau dalam kondisi kemampuan keuangan pelanggan yang menurun karena terdampak krisis. Demikian pula dalam bisnis transportasi seperti Maskapai Penerbangan.

Berbagai opsi layanan mewah yang berbiaya tinggi namun kurang dibutuhkan oleh pelanggan dalam masa pandemi perlu direorientasi menjadi layanan yang lebih mendesak sesuai kebutuhan pelanggan, misalnya penyediaan layanan penumpang yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan fasilitas sesuai standar protokol kesehatan yang lebih memberikan rasa aman bagi pelanggan. Pengguna jasa maskapai penerbangan membutuhkan layanan standar yang lebih terjangkau namun dengan prosedur perlindungan kesehatan yang baik, walaupun tentu variasi implementasi strateginya akan tergantung pada segmentasi pasar yang dibidik.

Maskapai penerbangan yang berhasil mendapatkan kepercayaan publik di masa pandemi akan dapat pulih lebih cepat setelah pandemi, ataupun pada saat pandemi mulai lebih terkendali. Southwest Airlines, misalnya, telah berhasil meraih laba selama tiga bulan pertama tahun ini, meski tentu saja masih kecil dibandingkan periode sebelum pandemi, dan menjadi maskapai penerbangan besar pertama di Amerika yang berhasil melakukannya sejak pandemi terjadi.

Going Low

Efisiensi merupakan strategi yang paling umum dilakukan oleh berbagai perusahaan untuk dapat bertahan di masa krisis, termasuk krisis akibat terjadinya pandemi. Menekan biaya serendah mungkin, namun tentu untuk Maskapai Penerbangan tidak boleh mengorbankan biaya yang berkaitan dengan upaya menjaga keselamatan penerbangan, karena pada dasarnya bisnis utama maskapai penerbangan adalah menjaga keselamatan pelanggan dalam bertransportasi.

Manajemen maskapai penerbangan harus mendalami setiap komponen laporan keuangan, setiap elemen biaya dan pendapatan, melakukan analisis detail dan komprehensif. Pantau arus kas setiap hari, fokus melakukan berbagai upaya efisiensi dan pengendalian biaya.

Seorang CFO maskapai penerbangan harus memahami elemen biaya mana yang signifikan dan harus dikendalikan. Misalnya, jika biaya bahan bakar pesawat merupakan komponen biaya yang sangat signifikan, maka ia harus memahami bagaimana strategi pengendalian biaya harus dirancang dan diimplementasikan agar biaya bahan bakar lebih terkendali terhadap risiko fluktuasi pasar yang kurang menguntungkan, termasuk memahami berbagai strategi dan teknik hedging.

Misalnya, seorang CFO maskapai penerbangan perlu memahami teknik Three-Way Collars hedging dan berbagai variasi strategi lainnya yang memungkinkan untuk diterapkan sesuai dengan tata kelola yang berlaku. Strategi keuangan harus dibangun dengan baik serinci mungkin, tidak hanya dalam hal restrukturisasi keuangan tingkat tinggi, namun juga strategi keuangan yang lebih operasional untuk memastikan daya tahan keuangan dan resiliensi bisnis pada masa pandemi serta membangun fondasi untuk mengupayakan kebangkitan pasca pandemi.

Going Variable

Salah satu faktor yang memberatkan sebagian besar perusahaan dalam situasi krisis adalah besarnya porsi komponen Fixed Costs (biaya tetap), yang mau tidak mau harus dibayarkan meskipun kegiatan usaha lebih rendah atau lebih sepi dari kondisi normal.

Manajemen Maskapai Penerbangan harus melakukan berbagai upaya untuk mengurangi biaya tetap, atau bahkan berusaha bernegosiasi dengan penyedia aset atau pemasok tertentu yang memungkinkan konversi biaya tetap menjadi biaya variabel. Memang biasanya proses negosiasinya sangat tidak mudah, tetapi dalam situasi krisis, biasanya terdapat kesepahaman untuk mengupayakan kelangsungan hidup secara bersama-sama, bagi kedua belah pihak.

Going Digital

Di masa pandemi, digitalisasi menjadi keharusan, setidaknya dalam hal penyediaan platform digital untuk layanan pelanggan, dan jika memungkinkan, melakukan transformasi digital yang lebih holistik untuk memungkinkan proses bisnis yang lebih efisien secara end to end. Platform digital untuk layanan pelanggan akan sangat membantu engagement yang konsisten dengan pelanggan meskipun interaksi terkendala oleh kebijakan physical distancing, misalnya.

Bahkan ketika pelanggan sedang tidak perlu bepergian dan tidak membeli tiket pesawat pun, maskapai penerbangan harus tetap memastikan adanya proses komunikasi secara berkelanjutan dengan pelanggan, untuk memberikan berbagai informasi yang bermanfaat bagi pelanggan dan menjaga citra perusahaan dalam mindset pelanggan.

Perusahaan penerbangan yang memiliki platform digital yang efektif akan relatif lebih mudah untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan bahkan memungkinkan untuk melalukan berbagai ekspansi layanan kreatif untuk menambah portofolio aliran pendapatan perusahaan. Ketika pemulihan ekonomi benar-benar terjadi setelah pandemi dapat dikendalikan, platform digital yang disukai pelanggan akan sangat membantu maskapai penerbangan untuk pulih lebih cepat, terbang lebih tinggi dan memenangkan persaingan.

Taufikurrahman praktisi strategi transportasi, berpengalaman sebagai Country Director pada sebuah perusahaan Amerika berkategori Fortune 500

(mmu/mmu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads