Ribuan atau bahkan puluhan ribu orang "tamu" dari negara-negara sahabat akan berdatangan ke Indonesia selama bulan Agustus-Oktober 2018. Tentunya sebagai tuan rumah Indonesia harus siap dan menyambut para tamu delegasi kedua event tersebut. Kita yakin pemerintah tengah mempersiapkan kedua event besar tersebut dengan sebaik-baiknya.
Kedatangan para tamu ke Indonesia tersebut memberikan sejumlah peluang yang bisa didapatkan bagi pemerintah dan masyarakat. Peluang terbesar yaitu berasal dari sektor pariwisata. Menurut Kementerian Pariwisata, selama ini pariwisata di Indonesia belum dapat maksimal. Padahal, potensi kontribusi pariwisata bagi devisa negara diharapkan bisa mencapai Rp 223 triliun pada 2018 dari posisi Rp 200 triliun pada tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Potensi besar pariwisata Indonesia tersebut tidak dapat dilepaskan dari Bali. Selama ini Bali memberikan kontribusi 40 persen dari kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Pada 2018 ini, 17 juta orang wisman diperkirakan akan masuk ke Indonesia, dan pada 2019 mencapai 20 juta orang, dengan 50 persen dari total kedatangan wisman tersebut menuju ke Bali.
Sebagai salah satu pusat destinasi pariwisata Indonesia, Bali telah memiliki sejumlah kelengkapan dari kawasan wisata, gedung konferensi internasional, museum, maupun budaya dan adat istiadat masyarakat. Bali tidak hanya menjadi tempat wisata secara fisik, namun juga menjadi wisata spiritual beberapa waktu terakhir. Berbagai kekayaan yang dimiliki oleh Bali baik SDA maupun SDM, selama ini telah berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Bali.
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Bali akan meningkat hingga 6 persen pada 2018 ini. Seperti diketahui sebelumnya pada bulan Agustus-Oktober 2018, pariwisata cenderung sepi. Sehingga kedatangan para delegasi ke Bali akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Bayangkan peluang jika kegiatan Annual Meeting IMF-World Bank 2018 berlangsung dengan sukses di Bali, lebih dari 15 ribu orang yang akan datang jatuh cinta dengan Indonesia, dan secara tidak langsung mereka akan menjadi juru bicara dan duta Indonesia, tanpa diminta. Once in a lifetime you have to visit Bali to get your own spiritual peacefulness, dan akan menjadi manusia seutuhnya saat telah mengunjungi Bali.
Dampak Langsung
Banyak hal yang bisa dilakukan oleh penyelenggara dan pemerintah untuk memaksimalkan interaksi antara wisatawan dengan masyarakat Bali, baik seni budaya, wisata alam, dan juga spiritualnya.
Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah adalah perlunya peningkatan skill masyarakat Bali dengan memberikan pembekalan, pelatihan soft-skill. Saya yakin masyarakat akan mendapatkan dampak langsung dari kegiatan ini, seperti dengan diberikannya pelatihan bahasa ataupun peningkatan ekonomi kreatif.
Selain itu, diharapkan lembaga terkait seperti Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mampu bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat Bali dalam meraih momentum yang baik untuk mempromosikan Indonesia melalui icon utama kepariwisataan yaitu Bali.
Untuk itu, kami harapkan Bali agar tetap bisa sustain sebagai gerbang pariwisata Indonesia. Kami meminta dukungan pemerintah pusat dengan melibatkan masyarakat Bali dalam berbagai kegiatan yang diadakan, sehingga keuntungan tidak hanya didapatkan oleh pihak tempat wisata atau pihak hotel saja, tapi seluruh masyarakat Bali juga bisa mendapatkan kesejahteraan.
Saya sebagai anggota DPR mendukung penuh kedua acara ini, dengan satu semangat, kita harus bersinergi bersama menyukseskan event ini. Indonesia harus mendapatkan manfaat jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang untuk kepariwisataan bukan hanya Bali tetapi seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, pengenalan ekonomi kreatif penting dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Indonesia diharapkan menjadi inspirator yang bisa diingat oleh seluruh bangsa di dunia melalui kegiatan Asian Games 2018 maupun IMF-WB Annual Meeting 2018. Tidak hanya sukses dalam penyelenggaraan tetapi juga harus sukses secara ekonomi dan berguna bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Putu Supadma Rudana Anggota Komisi X DPR dan Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia
(mmu/mmu)











































