Namun keanehan turut menyertai kasus kehilangan uang ini, yaitu pelaku pencurian tidak meninggalkan jejak apapun. Hingga memunculkan isu liar jika pelaku pencurian adalah pocong. Bahkan warga menduga pocong ini sengaja dikirim oleh salah seorang warga lainnya.
Tiga warga yang ditemui menyatakan, mereka mendengar korban dua dusun itu sekitar 15 orang. Salah satunya, seorang pemilik toko di RT 2 RW 6 bernama Sri Utami.
"Sudah dua minggu ini lho. Semua orang juga membicarakan itu. Ada yang kehilangan Rp 400 ribu, ada yang bilang kehilangan Rp 2 juta. Kalau yang paling banyak, katanya Mbak Sri yang punya toko itu. Sampai Rp 7 juta hilangnya," tutur salah satu warga setempat, Wahyu (32) kepada detikcom, Rabu (12/9/2018).
Penasaran dengan kejelasan isu ini, detikcom juga mendatangi rumah Kepala Dusun (Kasun) Panti Mulyo, Supriyono. Namun yang bersangkutan tak berada di rumah dan tidak merespons konfirmasi melalui nomor ponsel pribadinya.
Kronologi kabar itu akhirnya bisa didapat dari Kasun Tegalrejo, Harsuyoto.
"Sebetulnya kalau saya telusuri, kabar itu tidak benar. Nyatanya ketika saya datangi orang-orang yang ngomongin itu, ternyata hanya katanya. Si A bilang katanya si B. Si B bilang katanya si C. Istilahe luweh dowo tembung timbang lurung (lebih panjang cerita daripada jalan raya)," ucap Harsuyoto saat ditemui di rumahnya.
Namun Harsuyoto mengakui kebenaran nama-nama yang disebutkan detikcom sebagai korbannya. Hanya dia menyayangkan, jika aksi pencurian ini dikaitkan dengan pocong sebagai pelakunya.
"Kebetulan saya ketemu Mbak Sri di kantor kecamatan. Memang benar dia kehilangan. Tapi kalau kemudian dikaitkan pocong yang ambil, itu ya gak masuk akal. Mungkin itu ada orang yang iri karena ada tetangganya yang menjadi kaya. Lalu dihembuskan isu kalau dia pelihara pocong dan lain sebagainya. Saya sarankan mereka yang jadi korban, segera lapor ke polisi saja," ujarnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini