Gereja Lokasi Bom Bunuh Diri Didoakan Ki Joko Bodo dan Mbah Gimbal

Gereja Lokasi Bom Bunuh Diri Didoakan Ki Joko Bodo dan Mbah Gimbal

Suryaman Candi - detikNews
Selasa, 15 Mei 2018 16:37 WIB
Mbah Gimbal berdoa di depan GPPS. (Foto: Suryaman Candi)
Surabaya - Di depan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) masih terbentang garis polisi. Gereja ini pun masih tertutup untuk publik sejak menjadi target bom bunuh diri oleh Dita Oepriarto, Minggu (13/5/2018) silam.

Hari ini, Selasa (15/5/2018), olah TKP tengah dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran. Namun di sela-sela itu gereja ini mendapat kunjungan dari Forum Keluarga Penyembah dan Penyembuh Alternatif (FKPPI) yang dipimpin oleh Agus Yulianto alias Ki Joko Bodo dan S Gunawan, atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Gimbal.

Empat dari tujuh anggota yang datang menjadi pendoa dan memasang dupa di depan GPPS. Masing-masing pendoa menancapkan tujuh batang dupa.

Gereja Lokasi Bom Bunuh Diri Didoakan Ki Joko Bodo dan Mbah GimbalKi Joko Bodo datang untuk mendoakan para arwah korban teror di GPPS. (Foto: Suryaman Candi)

"Masing-masing angka ada arti sakralnya. Kenapa tujuh, itu melambangkan tujuan saya datang ke sini untuk mendoakan arwah-arwah dari korban yang meninggal agar tenang," jelas Mbah Gimbal kepada detikcom.

Mbah Gimbal pun mengaku kaget dengan peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di tiga gereja di Surabaya tersebut. Ia mengatakan hatinya tergerak untuk ikut memberikan doa kepada para korban.

"Tergerak atine tok ae bahwa ono saudara-saudara kita yang matinya nggak wajar. Dan kita datang ingin memberikan doa, menghormati mereka (yang menjadi korban, red)," tuturnya.

Gereja Lokasi Bom Bunuh Diri Didoakan Ki Joko Bodo dan Mbah GimbalAda tujuh dupa yang dipasang di depan GPPS. (Foto: Suryaman Candi)

Dengan tegas Mbah Gimbal juga mengutuk tindakan bom bunuh diri yang dilakukan para teroris. Baginya, mereka yang menganggap dirinya mati bunuh diri demi masuk surga adalah hal yang tidak masuk akal.

"Mereka adalah orang bodoh! Bisa bayangkan nggak, surga dipenuhi orang-orang dengki seperti mereka?" tegasnya.

Mbah Gimbal juga tidak melihat tragedi sebagai hal berbau agama ataupun keyakinan. "Ini saudara kita, dan saya, Ki Joko Bodo, bersama teman-teman kelompok budaya lainnya, ingin ikut mendoakan. Wes gitu ae," tutupnya.



Tonton juga video tentang menu ekstrem Ki Joko Bodo di bulan Ramadan:

[Gambas:Video 20detik]

(lll/lll)
Berita Terkait