Beberapa nampan yang telah diisi sesaji berupa kepala kambing dan hasil bumi seperti umbi-umbian ditata dalam miniatur perahu. Sesaji ini sebagai simbol untuk membuang segala macam penyakit dan bencana yang mengancam jiwa nelayan.
Sebelum perahu sesaji dilarung ke tengah laut, seorang tokoh masyarakat membacakan doa bersama. Selepas itu iring-iringan masyarakat terlihat riuh mengantar sesaji. Sebelum sesaji dilarung, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko juga ikut berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan para nelayan.
![]() |
Ketua Panitia Rebo Pungkasan Pantai Waru Doyong, Sujarno (48) menuturkan, rutinitas masyarakat pesisir yang disebut Bulusan dalam rangka petik laut Rebo Pungkasan itu rutin digelar dengan biaya swadaya masyarakat. Seiring waktu, tradisi ini juga diselingi dengan kesenian jaranan dan hiburan musik lainnya.
Selain melestarikan tradisi tolak bala, kegiatan ini juga dijadikan sebagai salah satu contoh dari kegiatan pariwisata yang peduli lingkungan hidup.
"Suasananya kental terhadap tradisi dan ritual. Ini juga merupakan bentuk penghormatan jejak jejak perkembangan pariwisata tanpa menghilangkan kearifan lokal," pungkas Sujarno. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini