Tawuran Antar Pemuda di Jombang, Belasan Rumah Rusak dan 2 Orang Luka

Tawuran Antar Pemuda di Jombang, Belasan Rumah Rusak dan 2 Orang Luka

Enggran Eko Budianto - detikNews
Senin, 06 Jun 2016 10:50 WIB
Jombang - Hari pertama Bulan Ramadan diwarnai tawuran antar pemuda di Kabupaten Jombang, Senin (6/6/2016) dini hari. Akibat tawuran ini, sekitar 12 rumah warga rusak terkena lemparan batu. Sementara dua warga mengalami luka di kepala.

Tawuran kali ini melibatkan pemuda Dusun Branjang, Desa Sidokerto, Kecamatan Mojowarno dengan Dusun Pengalangan, Desa Alang-Alang Caruban, Kecamatan Jogoroto. Kedua dusun ini saling berdampingan.

Kepala Dusun Branjang Hendri Mutia mengatakan, awalnya sekitar pukul 01.00 Wib, sekitar 10 pemuda Branjang sedang patrol untuk membangunkan warga yang hendak sahur. Namun, sekitar 50 meter dari Dusun Pengalangan, rombongan patrol itu dilempari batu oleh sekelompok pemuda.

"Anak-anak Branjang sedang patrol dilempari anak Pengalangan. Anak-anak sempat buyar. Namun, mereka kumpul kembali di lokasi pelemparan," kata Hendri kepada wartawan.

Melihat pemuda Branjang kembali kumpul, lanjut Hendri, pemuda Pengalangan pun semakin kalap. Puluhan pemuda menyerang dengan lemparan batu dan bata merah ke arah Dusun Branjang. Bahkan, massa dari Pengalangan melempari rumah warga Branjang secara membabi buta.

"Massa sekitar 50 orang menyerang Branjang. Warga kemudian memakai pengeras masjid untuk meminta pertolongan. Akhirnya warga banyak yang keluar rumah," ujarnya.

Aksi saling lempar pun terjadi antar massa kedua dusun. Sekitar pukul 01.30 Wib, petugas dari Polsek Jogoroto dan Mojowarno datang ke lokasi tawuran.

"Begitu polisi datang, massa dari Pengalangan langsung bubar," terangnya.

Akibat tawuran antar pemuda kampung ini, kata Hendri, sedikitnya 12 rumah warga Branjang rusak terkena lemparan batu dan dan bata merah.

"Korban luka dua orang. Satunya pemuda yang kepalanya bocor kena lemparan batu. Satunya lagi orang dewasa kepalanya benjol kena lemparan batu saat akan memasukkan mobilnya," sebut Hendri.

Sementara tokoh pemuda Dusun Pengalangan, Ahmad Toriq (29) mengatakan, tawuran dini hari tadi bukan yang pertama kalinya terjadi. Menurut dia, pemuda Dusun Pengalangan dan Branjang memang telah lama saling bermusuhan. Saling ejek antar kedua kubu selalu menjadi pemicu tawuran.

"Memang ada dendam lama. Namun, sering kali ada pemuda luar desa yang gabung dengan anak Branjang. Itu yang memprovokasi," ungkapnya.

Toriq berharap, perangkat desa dan pihak kepolisian serius menangani permusuhan antara kedua kampung ini. "Seharusnya tidak hanya mediasi. Namun, ada solusi yang bisa menyelesaikan permusuhan ini selamanya," pungkasnya.

Pasca tawuran, warga Dusun Branjang terlihat bergotong-royong membersihkan batu dan pecahan bata merah yang berserakan di jalan desa. Selain itu, warga juga membenahi atap rumah mereka yang rusak akibat lemparan batu. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.