"Nenek Senija ini masuk kategori warga yang sangat miskin. Bukan hanya Senija, ternyata ada lagi beberapa warga yang nasibnya sama dengan beliau di sekitar wilayah sini," kata Kepala Dinsos Jember, Heru Sunarso, Sabtu (30/4/2016).
Menurut Heru, Senija memang tidak masuk ke dalam daftar penerima bantuan sosial yang selama ini dikoordinir oleh Dinsos Jember. Pasalnya, Senija tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) alias Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Ini tugas dari Dispendukcapil untuk mendata. Seharusnya petugasnya bisa masuk sampai ke pelosok seperti ini," kritik Heru.
Mengenai bantuan bedah rumah yang diharapkan Senija selama ini, Dinsos mengaku masih akan mengusulkan ke Kementerian. Sementara ini, pihaknya hanya bisa memberikan sembako setiap bulannya berupa beras miskin, mie instan dan minyak goreng.
Sementara Kepala Dispendukcapil Jember Arief Tjahyono menyampaikan, pihaknya sudah menyasar warga yang belum memiliki KTP di wilayah pelosok.
"Kami juga melayani pengurusan administrasi kependudukan di desa desa pelosok. Namun itu menunggu permintaan dari pemerintah kecamatan," tuturnya.
Arief menyebutkan beberapa wilayah pelosok yang pernah disinggahi untuk 'jemput bola' kepengurusan administrasi kependudukan, seperti Desa Nagasari, dan Mulyorejo.
"Sejauh ini ada sekitar 100.000 warga yang belum mendapatkan KTP elektronik. Ini perlu kami giatkan untuk bisa menyentuh seluruh masyarakat," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini