Project Manager NYIA Pastikan Proses Pengosongan Lahan Tetap Lanjut

Project Manager NYIA Pastikan Proses Pengosongan Lahan Tetap Lanjut

Ristu Hanafi - detikNews
Rabu, 06 Des 2017 16:20 WIB
Presiden Jokowi meresmikan dimulainya proyek Bandara Kulon Progo. Foto: Sukma Indah Permana/detikcom
Yogyakarta -
Project Manager New Yogyakarta International Airport (NYIA), Sujiastono, memastikan proses pengosongan lahan calon lokasi pembangunan NYIA di Kecamatan Temon, Kulon Progo terus berjalan. Sujiastono menjelaskan kelanjutan prosesnya.

"Pengosongan tetap dilanjutkan, nanti kita ada gelombang kedua, yang kemarin sudah dikonsinyasi dan ada penetapan (pengadilan)," kata Sujiastono, kepada wartawan di kantor Angkasa Pura I Yogyakarta, Rabu (6/12/2017).

Dijelaskannya, sasaran pengosongan lahan nanti tak hanya sebatas warga yang telah bersedia melepas asetnya, namun juga warga yang masih ngotot menolak. Karena hingga kini pihaknya belum menerima perintah dari siapa pun untuk menghentikan tahapan-tahapan pekerjaan proyek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gelombang kedua yang sudah dikonsinyasi semua, bagi yang menerima atau menolak. Bagi yang menolak, itu dari 38 tercatat masih sekitar 5 rumah," jelasnya.

Dalam pengosongan gelombang kedua, pihaknya akan merobohkan seluruh tanaman, kandang ternak, dan rumah yang sudah kosong tidak berpenghuni.

Ia pun meminta warga yang masih bertahan agar sadar proyek NYIA merupakan program pemerintah demi kesejahteraan masyarakat. Bagi yang belum memiliki rumah baru, lanjutnya, pemerintah telah menyiapkan rumah susun dan barang-barang bisa dititipkan sementara di dua lokasi yang sudah disiapkan di Desa Glagah dan Palihan.

Menurutnya, jika warga yang menolak NYIA masih nekat bertahan, disebutnya mereka justru yang akan rugi sendiri. Sujiastono khawatir kehidupannya tidak nyaman karena tidak memiliki tetangga lagi, tidak ada jaringan listrik karena sudah diputus, banyak debu, pohon yang ditebang bisa terjadi pembusukan, ditambah banyaknya material dan alat berat yang dikhawatirkan terjadi kecelakaan kerja dan menimpa warga.

"Karena secara IPL (Izin Penetapan Lokasi) itu sudah bukan untuk hunian tapi untuk pembangunan bandara, sudah diberi surat peringatan pengosongan, sudah kita tunda sampai sekarang. Lebih cepat lebih bagus buat mereka sendiri, kalau sakit jangan salahkan kita karena itu area proyek, kita tak bertanggung jawab," imbuhnya.

Sujiastono mengaku waktu pelaksanaan pengosongan lahan gelombang kedua masih akan dikoordinasikan lebih dulu dengan beberapa pihak terkait.

"Kita pendataan, dan layangkan surat peringatan pertama hingga ketiga kepada penghuni agar mengosongkan bangunan. Yang sudah kosong rumahnya kita robohkan, kalau dia menolak dan masih di dalam rumah, kita biarin, tapi lebih cepat lebih baik," pungkasnya.
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads