Atasi Kekurangan Air, Relawan Seke Ditugaskan Cari Mata Air di Bandung

Bandung -

Sebanyak 15 orang kini ditugaskan mencari seke (mata air dalam bahasa sunda) yang keberadaannya kini tak diketahui. Dari 400 mata air yang ada di Kota Bandung, yang tersisa hanya 70 an. Dari jumlah itu pun, baru 22 yang terinventarisir.

Ke-15 orang itu dilantik menjadi Relawan Seke oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Hotel Jayakarta, Jalan Ir Dago, Senin (24/3/2014). Belasan relawan itu baru dari empat kecamatan yaitu Coblong, Cidadap, Bandung Wetan, dan Regol.

"Relawan jaga seke ini nantinya memelihara seke-seke yang masih ada dan menelusuri seke-seke lainnya yang belum diketahui," ujar Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil.

Menurut Emil, dari catatan sejarah Kota Bandung memiliki 400 mata air, yang jumlahnya kemudian menyusut menjadi sekitar 70. "Seke yang akan mati atau tidak terawat, kita akan aktifkan kembali," tuturnya.

Emil mencontohkan mata air di dekat rumahnya daerah Cigadung, Seke Genjer, tak jadi mati karena ditemukan warga sekitar lalu dimanfaatkan.

Di tempat yang sama Dirut PDAM Kota Bandung Pian Sopian mengungkapkan dari 70 seke, baru 22 seke yang terdata. "Debit airnya tidak besar namun tidak menutup kemungkinan bisa memperluas pelayanan PDAM," ujar Pian.

Seke yang ditemukan, menurutnya akan kembali difungsikan dengan membuat bak dan MCK untuk warga sekitar.

Lebih lanjut Pian mengaku kesulitannya selama ini menginventarisir seke di Bandung karena banyak seke yang berada di atas lahan pribadi. "Tapi ada juga warga yang mewakafkannya seperti Seke Koak di Dago Timur. Yang punyanya orang Palembang, dia wakafkan 300 meter persegi," tutur Pian.

PDAM akan mencoba melobi pemilik lahan yang di atasnya ada seke, agar mau diwakafkan atau dibeli oleh Pemkot. "Untuk inventarisir seke ini, kami keluarkan dana CsR Rp 1 miliar," turut Pian.

(ern/ern)