Aksi penculikan yang dilakukan kelompok bersenjata di Nigeria kembali terjadi. Kali ini, kelompok itu menculik 28 orang yang hendak pergi ke acara maulid Nabi, yang menjadi korban di antaranya anak-anak dan wanita.
"Pada malam tanggal 21 Desember, kelompok bersenjata menculik 28 orang, termasuk wanita dan anak-anak, saat mereka sedang dalam perjalanan ke acara Maulid, dekat desa Zak di distrik Bashar di negara bagian Plateau," bunyi laporan keamanan dilansir AFP, Selasa (23/12/2025).
Orang-orang itu diketahui akan pergi ke acara untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad, ketika kendaraan mereka "dicegat". Laporan itu juga menuliskan polisi telah melakukan penyelidikan atas serangan tersebut.
Diketahui, ini adalah kejadian terbaru dalam serangkaian penculikan massal dalam beberapa pekan terakhir, yang telah menyoroti situasi keamanan Nigeria yang suram di kancah internasional.
Penculikan tersebut terjadi pada hari yang sama ketika pihak berwenang berhasil membebaskan 130 anak sekolah-kelompok terakhir dari lebih dari 250 anak yang diculik dari sekolah berasrama Katolik mereka di negara bagian Niger bagian utara-tengah sebulan yang lalu.
Gelombang penculikan baru-baru ini-terutama yang melibatkan ratusan anak sekolah-telah mendorong PBB untuk memperingatkan tentang "peningkatan penculikan massal". Puluhan orang lainnya telah diculik dari tempat ibadah dalam penggerebekan terpisah.
Nigeria berada di bawah kritik keras dari Amerika Serikat, yang telah mengancam intervensi militer atas apa yang disebutnya sebagai pembunuhan massal terhadap umat Kristen.
Meski begitu, pemerintah Nigeria dan analis independen menolak penggambaran AS tentang situasi keamanan di negara tersebut, yang dilanda berbagai konflik yang menewaskan orang-orang dari berbagai etnis dan agama.
Penculikan di Nigeria sebagian besar dilakukan untuk meminta tebusan dan krisis ini telah "terkonsolidasi menjadi industri yang terstruktur dan berorientasi pada keuntungan" yang menghasilkan sekitar USD 1,66 juta antara Juli 2024 dan Juni 2025, menurut laporan terbaru dari perusahaan konsultan, SBM Intelligence.
Simak juga Video: Kasus Penculikan Seratus Siswa di Nigeria
(zap/yld)