Pemerintahan Trump Mulai Rilis Dokumen Epstein ke Publik

Pemerintahan Trump Mulai Rilis Dokumen Epstein ke Publik

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 20 Des 2025 12:26 WIB
Pemerintahan Trump Mulai Rilis Dokumen Epstein ke Publik
Jeffrey Epstein (dok. New York State Sex Offender Registry via AP, File)
Washington DC -

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mulai merilis sejumlah besar dokumen yang ditunggu-tunggu sejak lama dari penyelidikan kasus Jeffrey Epstein, pelaku kejahatan seksual yang meninggal di dalam penjara. Kasus Epstein tergolong sangat sensitif secara politik karena menyeret nama-nama besar.

Dokumen-dokumen kasus Epstein, seperti dilansir AFP, Sabtu (20/12/2025), dirilis ke publik mulai Jumat (19/12) waktu setempat, dengan banyak berkas yang disensor oleh Departemen Kehakiman AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Di antara materi yang diungkap ke publik itu terdapat beberapa foto yang menunjukkan mantan Presiden Bill Clinton dan tokoh-tokoh terkenal lainnya, termasuk vokalis Rolling Stones Mick Jagger, sedang bersama Epstein.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun penyensoran sebagian besar dokumen -- dikombinasikan dengan kontrol ketat oleh para pejabat pemerintahan Trump -- telah memicu keraguan apakah pengungkapan ini akhirnya akan meredam teori konspirasi yang telah lama beredar mengenai upaya menutup-nutupi kasus tingkat tinggi.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, dokumen-dokumen itu diharapkan dapat mengungkap hubungan dekat antara Epstein, yang dulunya seorang pemodal terkemuka AS, dengan orang-orang kaya, terkenal, dan berpengaruh, termasuk Trump.

Dokumen yang dirilis oleh Departemen Kehakiman AS pada Jumat (19/12) waktu setempat mencakup tujuh halaman yang mencantumkan 254 tukang pijak wanita -- setiap nama disensor dengan garis hitam tebal dan diberi penjelasan bahwa "disunting untuk melindungi informasi korban potensial".

Beberapa dokumen lainnya berisi puluhan foto yang disensor, yang menunjukkan sosok telanjang atau berpakaian minim. Foto-foto lainnya menunjukkan Epstein dan para rekannya, wajah mereka diburamkan, dengan menenteng senjata api.

Sejumlah foto yang belum pernah dilihat sebelumnya termasuk satu foto yang menunjukkan Bill Clinton, yang tampak lebih mudah, sedang bersandar di bak mandi air panas, dengan sebagian foto disensor dengan kotak persegi panjang hitam yang mencolok.

Dalam satu foto lainnya, Bill Clinton terlihat sedang berenang bersama seorang wanita berambut gelap, yang tampaknya adalah Ghislaine Maxwell, mantan kekasih Epstein yang juga kaki tangannya.

Maxwell, yang berusia 63 tahun, menjadi satu-satunya orang yang dihukum terkait kasus Epstein. Dia kini sedang menjalani masa hukuman 20 tahun penjara atas tuduhan merekrut gadis-gadis di bawah umur untuk Epstein, yang meninggal di sel tahanan New York pada tahun 2019 saat menunggu persidangan atas tuduhan perdagangan seks.

Gedung Putih langsung memanfaatkan kemunculan foto Bill Clinton tersebut. "Sick Willy! @BillClinton sedang bersantai, tanpa beban sedikit pun. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi..." tulis Direktur Komunikasi Gedung Putih, Steven Cheung, dalam postingan media sosial X.

"Astaga!" imbuh Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam komentar terpisah.

Trump, yang dulunya teman dekat Epstein, awalnya berjuang selama berbulan-bulan untuk mencegah dirilisnya dokumen kasus Epstein, yang kematiannya di penjara dinyatakan sebagai bunuh diri.

Namun pada akhirnya, Trump menyerah pada tekanan parlemen AS, termasuk dari Partai Republik yang menaungi dirinya, dan pada bulan lalu menandatangani undang-undang yang mewajibkan publikasi dokumen Epstein tersebut.

Hari Jumat (19/12) waktu setempat merupakan batas waktu yang ditetapkan oleh Kongres AS untuk dirilisnya dokumen Epstein. Wakil Jaksa Agung AS Todd Blanche mengatakan bahwa ratusan ribu dokumen dirilis pada Jumat (19/12) dan lebih banyak lagi akan dirilis dalam beberapa pekan mendatang.

Dia menambahkan bahwa jaksa memiliki keleluasaan untuk menahan materi terkait penyelidikan aktif dan dokumen-dokumen yang dirilis akan disunting untuk melindungi identitas ratusan korban Epstein. Dia juga mengatakan "tidak ada dakwaan baru" yang akan diajukan.

Sementara itu, bagi publik dan para korban, dirilisnya dokumen Epstein ini menandai peluang paling jelas untuk saat ini dalam mengungkap skandal tersebut. Dokumen yang diungkap ini dapat memperjelas bagaimana Epstein beroperasi, siapa yang membantunya, dan mengapa jaksa menunda selama bertahun-tahun sebelum menjeratkan dakwaan pidana terhadapnya.

Simak juga Video Trump Resmi Longgarkan Peraturan Ganja Demi Medis

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads