Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya kini hidup tenang dalam kemewahan di Moskow, ibu kota Rusia, selama lebih dari setahun terakhir setelah rezimnya tumbang. Assad kini kembali ke profesi lamanya sebagai dokter mata.
Kehidupan Assad dan keluarganya setelah kabur dari Suriah itu, seperti dilansir Al-Arabiya, Selasa (16/12/2025), dilaporkan oleh media terkemuka Inggris, The Guardian, yang mengutip sumber-sumber yang dekat dengan keluarga Assad, dalam laporan terbaru pada Senin (15/12) waktu setempat.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (16/12/2025):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Ricuh, Anggota Parlemen Meksiko Jambak-jambakan di Ruang Sidang
Sekelompok anggota parlemen wanita di Kongres Mexico City, ibu kota Meksiko, terlibat perkelahian fisik saat berdebat di ruang sidang pada Senin (15/12) waktu setempat. Terekam kamera yang menyiarkan langsung, para anggota parlemen wanita saling menjambak rambut dan saling memukul satu sama lain.
Perkelahian itu, seperti dilansir AFP, Selasa (16/12/2025), terjadi setelah sekelompok anggota parlemen wanita dari Partai Aksi Nasional (PAN), kubu oposisi yang beraliran sayap kanan, bergerak mendekati podium utama parlemen untuk memprotes aturan yang diduga dilanggar oleh Partai Morena, yang beraliran sayap kiri.
Partai Morena memegang kendali mayoritas dalam parlemen Mexico City.
- Keponakan Thaksin Shinawatra Diusung Jadi Kandidat PM Thailand
Yodchanan Wongsawat, keponakan mantan Perdana Menteri (PM) Thailand Thaksin Shinawatra, dicalonkan sebagai kandidat PM Thailand dalam pemilu mendatang. Yodchanan diusung oleh partai populis Pheu Thai yang dididirikan oleh Thaksin, pamannya sendiri.
Partai Pheu Thai, seperti dilansir AFP, Selasa (16/12/2025), mengumumkan pencalonan Yodchanan, yang seorang profesor teknik biomedis, sebagai kandidat PM untuk partai mereka pada Selasa (16/12) waktu setempat.
Disebutkan oleh Partai Pheu Thai bahwa pihaknya memiliki Yodchanan, yang berusia 46 tahun, sebagai kandidat utama mereka untuk PM dalam pemilu Thailand yang dijadwalkan pada 8 Februari tahun depan.
- AS Serang 3 Kapal Diduga Bawa Narkoba di Samudra Pasifik, 8 Orang Tewas
Militer Amerika Serikat kembali melancarkan serangan terhadap tiga kapal yang diduga terlibat perdagangan narkoba di Samudra Pasifik bagian timur. Militer AS mengatakan bahwa serangan itu menewaskan delapan orang pada hari Senin (15/12) waktu setempat, sebagai bagian dari kampanye berkelanjutan yang telah merenggut lebih dari 90 nyawa.
"Intelijen mengkonfirmasi bahwa kapal-kapal tersebut melintas di sepanjang rute perdagangan narkoba yang dikenal di Pasifik Timur dan terlibat dalam perdagangan narkoba," kata militer AS atau Komando Selatan AS dalam sebuah unggahan di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Selasa (16/12/2025). Ditambahkan bahwa "sebanyak delapan teroris narkoba laki-laki tewas selama aksi ini -- tiga orang di kapal pertama, dua di kapal kedua, dan tiga di kapal ketiga."
Unggahan tersebut menyertakan rekaman video dari tiga kapal terpisah yang mengapung di air sebelum masing-masing dihantam oleh serangan.
- Trump Tetapkan Fentanil sebagai Senjata Pemusnah Massal
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menggolongkan fentanil sebagai senjata pemusnah massal. Hal ini dilakukannya pada Senin (15/12) waktu setempat seiring meningkatnya kampanye pemerintahannya melawan kartel-kartel narkoba di Amerika Latin.
"Tidak ada bom yang bisa melakukan apa yang dilakukan ini -- 200-300.000 orang meninggal setiap tahun, setidaknya itu yang kita ketahui," kata Trump pada saat penandatanganan perintah eksekutif yang menempatkan fentanil dalam kategori yang sama dengan senjata nuklir dan kimia.
Namun, bertentangan dengan klaim Trump tentang kematian akibat fentanil, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS melaporkan perkiraan total sekitar 80.000 kematian akibat overdosis narkoba di negara itu pada tahun 2024, dengan sekitar 48.000 di antaranya disebabkan oleh opioid sintetis.
- Assad Hidup Tenang dalam Kemewahan di Moskow Usai Digulingkan
Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya kini hidup tenang dalam kemewahan di Moskow, ibu kota Rusia, selama lebih dari setahun terakhir setelah rezimnya tumbang. Assad kini kembali ke profesi lamanya sebagai dokter mata.
Kehidupan Assad dan keluarganya setelah kabur dari Suriah itu, seperti dilansir Al-Arabiya, Selasa (16/12/2025), dilaporkan oleh media terkemuka Inggris, The Guardian, yang mengutip sumber-sumber yang dekat dengan keluarga Assad, dalam laporan terbaru pada Senin (15/12) waktu setempat.
Assad telah menjalani pelatihan sebagai dokter mata di London, Inggris, sebelum mengambil alih peran ayahnya sebagai pemimpin Suriah. Dia dan keluarganya melarikan diri dari Suriah pada dini hari tanggal 1 Desember 2024 lalu, ketika pasukan oposisi bergerak maju ke Damaskus dari berbagai arah.











































