Terulang Lagi Thailand dan Kamboja Saling Serang

Terulang Lagi Thailand dan Kamboja Saling Serang

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 09 Des 2025 06:30 WIB
Terulang Lagi Thailand dan Kamboja Saling Serang
Ketegangan memuncak di wilayah perbatasan Kamboja dan Thailand (Foto: DW (News)
Jakarta -

Konflik antara Thailand dan Kamboja terjadi lagi. Kedua negara kembali terlibat saling serang hingga memakan korban.

Militer Thailand melancarkan serangan udara di sepanjang perbatasan yang disengketakan dengan Kamboja. Thailand mengatakan bahwa serangan dilancarkan setelah pasukannya dihujani serangan militer Kamboja.

Sebagai informasi, kedua negara telah sepakat melakukan gencatan senjata pada Oktober 2025. Gencatan senjata tersebut dimediasi oleh PM Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, konflik kembali pecah setelah Bangkok dan Phnom Penh saling melemparkan tuduhan soal adanya pelanggaran gencatan senjata di perbatasan.

ADVERTISEMENT

Militer Thailand dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Senin (8/12/2025), mengatakan pasukannya melancarkan serangan udara telah setelah sejumlah tentaranya yang ada di perbatasan diserang oleh militer Kamboja.

Dilaporkan oleh militer Thailand bahwa setidaknya satu tentaranya tewas dan empat orang lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan terbaru yang meletus di dua area di Provinsi Ubon Ratchathani tersebut.

"Pihak Thailand kini telah mulai menggunakan pesawat untuk menyerang target-target militer di beberapa area," kata militer Thailand dalam pernyataannya pada Senin (8/12) waktu setempat.

Kementerian Pertahanan Kamboja, dalam pernyataan terpisah, menyebut militer Thailand telah melancarkan serangan fajar terhadap pasukannya di dua lokasi, setelah berhari-hari melakukan aksi-aksi provokatif. Dikatakan oleh Kementerian Pertahanan Kamboja bahwa pasukannya tidak membalas serangan itu.

Namun, militer Thailand mengatakan bahwa militer Kamboja telah menembakkan sejumlah roket BM-21 ke area-area sipil Thailand. Ditambahkan oleh militer Bangkok bahwa tidak ada laporan korban jiwa akibat serangan roket tersebut.

Sementara itu, mantan pemimpin Kamboja yang sangat berpengaruh, Hun Sen, ayah dari Perdana Menteri (PM) saat ini, Hun Manet, mengatakan bahwa militer Thailand merupakan "agresor' yang berusaha memprovokasi respons balasan. Dia mendesak pasukan militer Kamboja untuk menahan diri.

"Garis merah untuk merespons telah ditetapkan. Saya mendesak para komandan di semua tingkatan untuk mendidik semua perwira dan prajurit sebagaimana mestinya," ujar Hun Sen dalam pernyataan via Facebook, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

4 Warga Sipil Kamboja Tewas

Sementara itu, Otoritas Kamboja mengatakan sedikitnya empat warga sipil tewas akibat serangan militer Thailand, saat pertempuran terbaru meletus di sepanjang perbatasan yang disengketakan. Kedua negara saling menuduh negara tetangganya yang memulai serangan terlebih dahulu,

Militer Thailand mengatakan pasukannya melancarkan serangan udara di sepanjang perbatasan, setelah pasukannya dihujani serangan militer Kamboja. Otoritas Phnom Penh menuduh Bangkok memulai serangan untuk memprovokasi balasan dari pihaknya.

Menteri Informasi Kamboja, Neth Pheaktra, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin (8/12/2025), mengatakan bahwa serangan militer Thailand menghantam dua area, yakni di provinsi perbatasan Oddar Meanchey dan Preah Vihear, pada Senin (8/12) waktu setempat dan memakan korban jiwa.

"Setidaknya empat warga sipil Kamboja tewas dalam serangan-serangan Thailand," sebut Pheaktra dalam pernyataannya.

"Tiga warga sipil tewas di Provinsi Oddar Meanchey dan satu warga sipil tewas di Provinsi Preah Vihear," imbuhnya menjelaskan.

Dia menambahkan bahwa 10 warga sipil lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Simak juga Video: Pasukan Militer Thailand-Kamboja Kembali Saling Serang

Halaman 2 dari 3
(maa/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads