'Pesan' Iran ke Kapal-kapal AS di Balik Latihan Perang

'Pesan' Iran ke Kapal-kapal AS di Balik Latihan Perang

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 05 Des 2025 20:01 WIB
Pesan Iran ke Kapal-kapal AS di Balik Latihan Perang
Latihan militer Garda Revolusi Iran di perairan Teluk pada Januari lalu (Foto: dok. AFP)
Jakarta -

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menggelar latihan perang yang melibatkan angkatan laut di perairan Teluk. Latihan perang ini memberi 'pesan' peringatan untuk kapal-kapal perang Amerika Serikat (AS) yang berada di kawasan tersebut.

Dirangkum detikcom, Jumat, (5/12/2025), latihan perang yang digelar secara besar besaran tersebut memberi peringatan bagi kapal perang AS yang berada di kawasan tersebut. Latihan perang IRGC ini digelar lebih dari lima bulan setelah perang selama 12 hari antara Iran dan Israel, yang turut menyeret AS, berlangsung.

Televisi pemerintah Iran, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (5/12/2025), melaporkan bahwa latihan perang tersebut menunjukkan "pengorbanan dan semangat perlawanan" dari Angkatan Laut IRGC "untuk menghadapi ancaman apa pun" terhadap Iran setelah perang sengit pada Juni lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam perang itu, rentetan serangan Israel, yang menewaskan lebih dari 1.000 orang, termasuk sejumlah komandan senior IRGC, telah mendorong Iran untuk membalas dengan serangan pesawat tak berawak dan rudal yang menewaskan puluhan orang di Israel.

ADVERTISEMENT

Laporan televisi pemerintah Iran menyebut bahwa unit-unit angkatan laut dalam latihan perang itu "mengeluarkan peringatan kepada kapal-kapal Amerika yang berada di kawasan tersebut, menyampaikan pesan tegas mereka".

Namun, isi "pesan" tersebut tidak dijelaskan lebih lanjut. Sejauh ini belum ada komentar dari pasukan militer AS di kawasan Teluk.

Media pemerintah Iran lainnya menambahkan bahwa IRGC mengerahkan sistem pertahanan udara dalam kondisi perang elektronik yang "mampu mendeteksi target udara dan maritim menggunakan kecerdasan buatan".

Kawasan Teluk, dan Selat Hormuz yang strategis di titik pertemuannya yang mengarah ke Laut Oman, menyalurkan sekitar 20 persen ekspor minyak dunia setiap tahun.

Wakil Panglima IRGC Ali Fadavi, pada Rabu (3/12), menegaskan bahwa "tidak ada negara yang dapat meremehkan peran Selat Hormuz". Fadavi juga berjanji akan melindungi jalur perairan strategis tersebut.

Keamanan Teluk, sebut Fadavi seperti dikutip kantor berita IRNA, merupakan "garis merah". Dia menyebut musuh-musuh Iran, seperti AS dan Israel, sebagai "pendorong utama ketidakamanan global".

IRGC telah berulang kali menyita kapal tanker berbendera asing yang berlayar di kawasan Teluk, atas apa yang disebut otoritas Iran sebagai penyelundupan bahan bakar.

Tonton juga video "Alasan Iran Masih Ogah Kerja Sama dengan AS"

(yld/yld)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads