Jumlah korban tewas akibat kebakaran dahsyat di kompleks apartemen Wang Fuk Court di Hong Kong melonjak menjadi 128 orang. Otoritas Hong Kong melaporkan sekitar 200 orang lainnya belum diketahui keberadaannya, atau dinyatakan masih hilang, sejak kebakaran terjadi pada Rabu (26/11) siang.
Kompleks apartemen Wang Fuk Court, yang ada di distrik Tai Po, terdiri atas delapan menara atau gedung, masing-masing setinggi 32 lantai, yang menyediakan 2.000 unit apartemen. Diperkirakan total ada lebih dari 4.600 orang, kebanyakan lansia, yang tinggal di apartemen-apartemen tersebut.
Para petugas pemadam kebakaran, seperti dilansir CNN dan Reuters, Jumat (28/11/2025), akhirnya berhasil mengendalikan kebakaran sekitar 42 jam setelah api mulai berkobar. Kebakaran ini tercatat sebagai yang terburuk di Hong Kong dalam hampir 80 tahun terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bertambahnya jumlah korban tewas menjadi 128 orang diumumkan oleh Sekretaris Keamanan Hong Kong, Chris Tang, dalam konferensi pers pada Jumat (28/11).
Korban tewas termasuk seorang petugas pemadam berusia 37 tahun, yang ditemukan dengan luka bakar pada wajahnya sekitar setengah jam setelah dia kehilangan kontak dengan rekan-rekan pemadam lainnya di lokasi.
Konsulat Jenderal Indonesia di Hong Kong mengatakan bahwa dua korban tewas di antaranya diidentifikasi sebagai warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga migran di apartemen yang terbakar.
Disebutkan juga oleh Tang, dalam konferensi pers, bahwa sedikitnya 79 orang, termasuk 12 petugas pemadam kebakaran, mengalami luka-luka.
Tang memperingatkan jumlah korban tewas masih dapat bertambah karena masih ada sekitar 200 orang lainnya yang kondisinya belum diketahui.
Kebakaran ini mengejutkan seluruh kota Hong Kong yang dipenuhi gedung pencakar langit dan biasanya memiliki catatan keselamatan publik serta standar konstruksi yang kuat.
Warga dan para korban selamat yang mengungsi bertanya-tanya bagaimana bencana seperti itu bisa terjadi. Sementara yang lainnya menunggu dengan cemas kabar orang-orang tercinta mereka yang dinyatakan hilang.
Penyebab kebakaran belum bisa dipastikan. Penyelidikan otoritas Hong Kong masih berlangsung, dengan berfokus pada mengapa api bisa menyebar dengan cepat dari satu gedung ke gedung lainnya, mengubah kebakaran satu blok menjadi kebakaran beruntun yang menghanguskan total tujuh blok.
Kepolisian Hong Kong telah menangkap tiga pejabat perusahaan konstruksi atas dugaan pembunuhan, karena menggunakan material yang tidak aman, termasuk papan busa yang mudah terbakar yang menghalangi jendela apartemen.
Keberadaan perancah bambu dan jaring hijau yang terpasang di bagian luar gedung untuk pekerjaan renovasi juga memicu pertanyaan.
Dalam konferensi pers, Tang juga mengungkapkan bahwa alarm kebakaran di kompleks apartemen itu tidak berfungsi dengan baik. Dia memperkirakan penyelidikan bisa memakan waktu tiga minggu hingga empat minggu ke depan.











































