Ngerinya Kebakaran Apartemen Hong Kong, Penghuni Tak Dengar Alarm

Ngerinya Kebakaran Apartemen Hong Kong, Penghuni Tak Dengar Alarm

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 28 Nov 2025 11:14 WIB
Apartments still burn as a major fire swept through several apartment blocks at the Wang Fuk Court residential estate in Hong Kongs Tai Po district on November 27, 2025. Firefighters were still dousing a devastating fire on November 27 which ripped through a Hong Kong high-rise complex, killing at least 44 people and leaving hundreds missing according to authorities. (Photo by Peter PARKS / AFP)
Foto yang diambil pada Kamis (27/11) menunjukkan api masih berkobar di beberapa unit apartemen di kompleks Wong Fuk Court, Hong Kong (AFP/PETER PARKS)
Hong Kong -

Penyebab kebakaran dahsyat di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Hong Kong, yang menewaskan sedikitnya 94 orang masih diselidiki. Penuturan penghuni apartemen mengungkapkan mereka tidak mendengar alarm kebakaran saat api mulai berkobar pada Rabu (26/11) siang.

Salah satu penghuni apartemen di kompleks Wang Fuk Court yang bermarga Suen, seperti dilansir AFP, Jumat (28/11/2025), menuturkan bahwa dirinya dan para penghuni lainnya tidak mendengar suara alarm kebakaran dan harus berkeliling dari pintu-ke-pintu untuk memberitahu para tetangga soal kebakaran yang terjadi.

"Api menyebar begitu cepat. Saya melihat satu selang mencoba menyelamatkan beberapa bangunan, dan saya merasa itu terlalu lambat," ucapnya kepada AFP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Membunyikan bel pintu, mengetuk pintu-pintu, memberitahu para tetangga, memberitahu mereka untuk pergi -- begitulah situasinya," ujar Suen.

ADVERTISEMENT

Seorang warga lainnya, Yuen, yang berusia 65 tahun mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggalnya banyak dihuni para lansia yang menggunakan kursi roda dan alat bantu jalan.

Dia juga menuturkan bahwa karena kompleks apartemen itu sedang dalam perbaikan, banyak penghuni yang menutup jendela mereka, yang mungkin membuat mereka tidak mendengar alarm kebakaran.

Beberapa penghuni apartemen lainnya tidak menduga bahwa api akan menyebar ke bangunan lainnya akibat angin dan terus berkobar sepanjang malam.

"Saya benar-benar merasa ini sangat menakutkan. Saya menyaksikannya menyebar dari satu gedung menjadi tiga gedung, lalu empat gedung. Sungguh mengerikan," ucap Veezy Chan (25), seorang warga di area tersebut.

Chan mengatakan dirinya "menyaksikan api berkobar dan tidak bisa berbuat apa-apa".

Kompleks permukiman Wang Fuk Court yang berada di distrik Tai Po terdiri atas delapan gedung atau blok, masing-masing setinggi 31 lantai, yang menyediakan total 2.000 unit apartemen. Dari delapan gedung tersebut, tujuh gedung di antaranya kini hangus dilalap api.

Pada Jumat (28/11) pagi, atau lebih dari 24 jam setelah api mulai berkobar, kebakaran hampir padam seluruhnya. Otoritas setempat mengatakan kebakaran yang melalap empat gedung di antaranya -- dari tujuh gedung yang terbakar -- telah dipadamkan.

Otoritas berwenang Hong Kong mulai menyelidiki apa yang memicu kebakaran tersebut, yang tercatat sebagai yang terparah dalam hampir 80 tahun terakhir.

Banyak pertanyaan yang perlu dijawab, termasuk mengapa blok-blok apartemen tidak dievakuasi lebih cepat setelah api mulai menyebar dari gedung pertama, dan apakah material yang mudah terbakar, termasuk papan polystyrene yang menghalangi jendela apartemen, turut berkontribusi pada kebakaran.

Keberadaan perancah bambu dan jaring plastik yang terpasang di luar gedung sebagai bagian renovasi besar-besaran turut menjadi fokus penyelidikan.

Badan antikorupsi Hong Kong juga meluncurkan penyelidikan terhadap pengerjaan renovasi di kompleks apartemen tersebut, beberapa jam setelah kepolisian menangkap tiga pria yang diduga melakukan kelalaian meninggalkan kemasan busa di lokasi kebakaran.

Tonton juga video "Kebakaran Hong Kong Menelan 79 Nyawa, Termasuk Satu Petugas Pemadam"

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads