Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Leo XIV, akan memulai kunjungan luar negeri perdananya pada Kamis (27/11) mendatang. Paus Leo akan mengunjungi Turki dan Lebanon untuk mempromosikan persatuan umat Kristen dan mendesak upaya perdamaian di kawasan Timur Tengah.
Kunjungan selama enam hari ini akan menjadi ujian internasional besar yang pertama bagi Paus asal Amerika Serikat (AS) tersebut. Paus Leo yang terpilih menjadi kepala Gereja Katolik pada Mei lalu, memiliki gaya bicara yang bersahaja, kontras dengan pendahulunya, Fransiskus, yang karismatik dan impulsif.
Di Turki, seperti dilansir AFP, Senin (24/11/2025), Paus Leo akan menghadiri peringatan 1.700 tahun Konsili Nicaea, yang menjadi tempat bagi Kredo -- deklarasi dasar iman Kristen -- ditulis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Lebanon, meskipun kunjungan Paus kelahiran Chicago ini agak kurang mendapat perhatian di negara yang mayoritas penduduknya Muslim, di mana umat Kristen hanya mewakili 0,2 persen dari 86 juta penduduk, kunjungan tersebut masih sangat dinantikan.
Lebanon telah lama dianggap sebagai model koeksistensi agama. Namun sejak tahun 2019, Lebanon dilanda berbagai krisis, termasuk keruntuhan ekonomi yang menyebabkan kemiskinan yang meluas, ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut pada tahun 2020, dan perang baru-baru ini dengan Israel.
Persiapan berjalan lancar di lokasi-lokasi yang akan dikunjungi Paus Leo, dengan spanduk-spanduk bergambar sang Paus dan bertuliskan "Lebanon menginginkan perdamaian" terpasang di sepanjang jalan yang baru saja direnovasi.
Duta Besar Lebanon untuk Takhta Suci, Fadi Assad, mengatakan kunjungan ini "luar biasa" dan akan "menyoroti kesulitan yang dihadapi Lebanon", yang mengharapkan "terobosan politik dan ekonomi".
Selama di Lebanon, Paus Leo akan mengunjungi rumah sakit jiwa yang dikelola para biarawati, kemudian bertemu dengan kaum muda Lebanon dan memimpin misa di area terbuka yang akan dihadiri 100.000 orang.
Paus Leo juga akan menghadiri doa di lokasi ledakan pelabuhan Beirut yang menewaskan 220 orang dan memicu kerusakan parah pada tahun 2020 lalu. Sang Paus juga akan menghadiri pertemuan antaragama di pusat kota Beirut.
Sementara itu, kunjungan ke Turki, yang merupakan persimpangan strategis antara Timur dan Barat, juga bertujuan untuk mempromosikan dialog Gereja dengan Islam.
Paus Leo akan bertemu Presiden Recep Tayyip Erdogan di Ankara pada Kamis (27/11) mendatang dan mengunjungi Blue Mosque di Istanbul pada Sabtu (29/11).
Namun, inti dari perjalanan ini adalah peringatan Konsili Nicaea, yang dihadiri Paus Leo atas undangan Patriark Bartholomew I, pemimpin spiritual Kristen Ortodoks.
Umat Katolik mengakui otoritas universal Paus sebagai kepala Gereja. Sementara umat Kristen Ortodoks diorganisasikan ke dalam gereja-gereja yang menunjuk pemimpin sendiri.
Simak Video "Video: Ketua KWI Sampaikan Cerita Kardinal Ignatius Suharyo di Momen Terpilihnya Paus"
[Gambas:Video 20detik]
(nvc/ita)











































