Kolombia Sita 14 Ton Kokain, Terbesar dalam 1 Dekade Terakhir

Kolombia Sita 14 Ton Kokain, Terbesar dalam 1 Dekade Terakhir

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 22 Nov 2025 13:54 WIB
Colombias President Gustavo Petro delivers speech during the inauguration of a Multi Campus of the Escuela Nacional del Deporte University at the Siloe slum in Cali, Colombia on November 21, 2025. (Photo by JOAQUIN SARMIENTO / AFP)
Presiden Kolombia Gustavo Petro (dok. AFP/JOAQUIN SARMIENTO)
Bogota -

Kolombia mengumumkan penyitaan kokain seberat 14 ton di pelabuhan Pasifik utamanya. Ini mencetak rekor sebagai penyitaan kokain terbesar dalam satu dekade terakhir di wilayah tersebut.

Penyitaan kokain ini diumumkan di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat (AS), yang mengkritik kebijakan antinarkoba di Kolombia -- yang dicap sebagai negara penghasil kokain terbesar di dunia -- tidak cukup keras.

Gedung Putih telah mengancam Presiden Gustavo Petro dengan sanksi finansial dan penghapusan Bogota dari daftar sekutu dalam perang melawan narkoba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Pertahanan Kolombia, seperti dilansir AFP, Jumat (22/11/2025), mengumumkan bahwa kokain yang disita itu disimpan dalam puluhan karung, masing-masing seberat 50 kilogram, di dalam sebuah gudang di area pelabuhan.

ADVERTISEMENT

Kokain itu, sebut Kementerian Pertahanan Kolombia dalam pernyataan via media sosial X, "disamarkan" dalam campuran plester.

"Itu merupakan penyitaan terbesar oleh Kepolisian Kolombia dalam satu dekade terakhir," kata Presiden Petro, yang masa jabatannya akan berakhir dalam sembilan bulan ke depan.

Presiden Petro menambahkan bahwa operasi penyitaan narkoba itu dilakukan "tanpa satu pun kematian". Operasi itu dilakukan di pelabuhan barat daya Buenaventura, yang merupakan titik keberangkatan strategis untuk kokain produksi Kolombia.

Presiden Petro secara terang-terangan mengkritik strategi antinarkoba Presiden AS Donald Trump dan menolak pengeboman yang diizinkan oleh sang Presiden AS terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di Karibia dan Pasifik itu sebagai "eksekusi mati di luar hukum".

Kolombia secara rutin memecahkan rekor tahunannya untuk budidaya daun koka dan produksi kokain bubuk.

Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tahun 2023, Kolombia memiliki sekitar 253.000 hektare lahan budidaya narkoba dan menghasilkan setidaknya 2.600 ton kokain secara ilegal.

Presiden Petro menganggap sanksi Trump tidak adil, dan mengklaim bahwa penyitaan narkoba yang memecahkan rekor telah dilakukan di bawah pemerintahannya.

Halaman 3 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads