Kolombia mengumumkan penyitaan kokain seberat 14 ton di pelabuhan Pasifik utamanya. Ini mencetak rekor sebagai penyitaan kokain terbesar dalam satu dekade terakhir di wilayah tersebut.
Penyitaan kokain ini diumumkan di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat (AS), yang mengkritik kebijakan antinarkoba di Kolombia -- yang dicap sebagai negara penghasil kokain terbesar di dunia -- tidak cukup keras.
Gedung Putih telah mengancam Presiden Gustavo Petro dengan sanksi finansial dan penghapusan Bogota dari daftar sekutu dalam perang melawan narkoba.
Kementerian Pertahanan Kolombia, seperti dilansir AFP, Jumat (22/11/2025), mengumumkan bahwa kokain yang disita itu disimpan dalam puluhan karung, masing-masing seberat 50 kilogram, di dalam sebuah gudang di area pelabuhan.
Kokain itu, sebut Kementerian Pertahanan Kolombia dalam pernyataan via media sosial X, "disamarkan" dalam campuran plester.
"Itu merupakan penyitaan terbesar oleh Kepolisian Kolombia dalam satu dekade terakhir," kata Presiden Petro, yang masa jabatannya akan berakhir dalam sembilan bulan ke depan.
Presiden Petro menambahkan bahwa operasi penyitaan narkoba itu dilakukan "tanpa satu pun kematian". Operasi itu dilakukan di pelabuhan barat daya Buenaventura, yang merupakan titik keberangkatan strategis untuk kokain produksi Kolombia.
(nvc/idh)