Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani rancangan undang-undang (RUU) yang mengakhiri shutdown atau penutupan pemerintah. Ini berarti shutdown pemerintah AS yang berlangsung selama 43 hari terakhir akan berakhir.
Penandatanganan RUU itu, seperti dilansir AFP, Kamis (13/11/2025), dilakukan Trump di Ruang Oval Gedung Putih pada Rabu (12/11) malam waktu setempat. Dia sempat melontarkan tudingan terhadap Partai Demokrat, yang disebutkan melakukan "pemerasan" selama kebuntuan berlangsung di parlemen.
"Hari ini, kita memberikan pesan yang jelas bahwa kita tidak akan pernah menyerah pada pemerasan," tegas Trump sebelum menandatangani RUU tersebut, yang disambut tepuk tangan para anggora parlemen Republik yang hadir di Ruang Oval.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penandatanganan oleh Trump ini dilakukan setelah Kongres AS, pada Rabu (12/11), sepakat untuk mengakhiri penutupan pemerintah terlama dalam sejarah AS, yang membuat ratusan ribu pekerja tidak dibayar.
Dalam voting yang digelar di Kongres AS, para anggota DPR yang didominasi Partai Republik memberikan suara dukungan untuk RUU yang mengatur anggaran terbaru untuk pemerintahan. Senat AS sebelumnya terlebih dahulu menyetujui RUU yang akan membuka kembali departemen dan lembaga federal AS tersebut.
Meskipun RUU itu diloloskan oleh Kongres AS, banyak anggota Partai Demokrat yang marah atas apa yang mereka anggap sebagai penyerahan diri oleh pemimpin partai.
"Mereka mengetahui hal itu akan menyakitkan, dan mereka tetap melakukannya," kata Ketua DPR Mike Johnson dalam pidato tajam di hadapan para anggota DPR AS sebelum voting digelar, menuding partai minoritas sebagai penyebab kebuntuan.
"Seluruh tindakan itu sia-sia. Itu salah dan kejam," sebutnya.
RUU yang ditandatangani Trump itu mengatur pendanaan untuk pembangunan militer, urusan veteran, Departemen Pertanian dan Kongres hingga musim gugur mendatang, serta seluruh pemerintahan AS hingga akhir Januari mendatang.
Sekitar 670.000 pegawai negeri sipil yang dirumahkan akan kembali bekerja, dan jumlah serupa yang tetap bekerja tanpa kompensasi -- termasuk lebih dari 60.000 petugas Kendali Lalu Lintas Udara (ATC) dan staf keamanan di bandara-bandara AS -- akan mendapatkan gaji mereka yang tertunggak selama shutdown.
RUU itu juga memulihkan kondisi para pegawai federal yang dipecat Trump selama shutdown, sementara perjalanan udara yang terganggu di berbagai wilayah AS akan berangsur-angsur normal kembali.











































