Setelah lebih dari tiga bulan kebuntuan politik, Senat Amerika Serikat akhirnya meloloskan rancangan undang-undang untuk membuka kembali keran anggaran bagi pemerintahan federal dan mengakhiri penutupan atau shutdown terpanjang dalam sejarah negeri.
Pemungutan suara digelar pada Senin (10/11) malam waktu setempat. Sebanyak 60 senator menyetujui anggaran sementara, sementara 40 lainnya menolak. Kesepakatan dicapai setelah sekelompok anggota Demokrat sepakat berpihak pada Partai Republik untuk mempercepat proses pengesahan.
Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, menyerukan para anggota Kongres untuk kembali ke Washington "secepatnya", di tengah kekacauan jadwal perjalanan akibat penutupan sebagian instansi pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepertinya mimpi buruk nasional kita akhirnya akan berakhir," kata Johnson.
RUU itu kini dikirim ke Dewan Perwakilan atau House of Representatives untuk pemungutan suara final yang dijadwalkan berlangsung Rabu (12/11) sebelum diserahkan kepada Presiden Donald Trump untuk ditandatangani.
RUU sementara ini akan mendanai operasional pemerintahan hingga 30 Januari 2026.
Dampak shutdown
Penutupan pemerintahan AS dimulai pada 1 Oktober lalu, setelah Partai Demokrat menolak rancangan anggaran yang disusun Partai Republik. Demokrat menyebut rancangan tersebut memangkas dana layanan kesehatan bagi jutaan warga.
Akibatnya, ratusan ribu pegawai federal dirumahkan tanpa bayaran selama berbulan-bulan. Layanan publik akhirnya terganggu, mulai dari keamanan bandara hingga penyaluran bantuan pangan.
Bagaimana kesepakatan tercapai?
Pada Minggu (9/11) malam, Senat terlebih dahulu meloloskan langkah prosedural untuk membuka jalan bagi pemungutan suara resmi. Dengan dukungan tujuh senator Demokrat dan satu independen, usulan itu disetujui dengan selisih 20 suaraโ60 banding 40.
Partai Republik memegang mayoritas di Senat, dengan 53 dari 100 kursi. Dukungan sejumlah anggota Demokrat terhadap langkah itu memicu kritik dari internal partai sendiri, yang menilai kompromi terlalu menguntungkan kubu Republik.
Apa isi RUU?
Rancangan undang-undang tersebut akan mengembalikan pendanaan bagi program bantuan pangan (SNAP) yang membantu sekitar 42 juta warga Amerika membeli kebutuhan pokok. Ribuan pegawai federal yang diberhentikan selama penutupan juga akan dipekerjakan kembali.
Dalam isu krusial layanan kesehatan, Partai Republik juga menyetujui akan menggelar pemungutan suara pada Desember untuk memperpanjang kredit pajak Affordable Care Act (ACA), yang akan berakhir di penghujung tahun ini.
Partai Demokrat sebelumnya bersikeras agar setiap upaya membuka kembali pemerintahan harus disertai komitmen untuk memperpanjang subsidi ACA. Subsidi ini menjadi penopang utama bagi warga berpendapatan rendah untuk membayar asuransi kesehatan swasta.
"Saya sejak awal menegaskan, untuk memperoleh suara saya, kita harus berada di jalur memperbaiki kekacauan sistem kesehatan yang dibuat Partai Republik, sekaligus melindungi pegawai federal," ujar Senator Demokrat Tim Kaine dalam pernyataannya.
Namun tidak semua Demokrat setuju. Pemimpin minoritas Demokrat di Senat, Chuck Schumer, menolak kesepakatan tersebut. Ia menilai, kompromi ini hanya menjanjikan pemungutan suara untuk memperpanjang kredit pajak kesehatan, bukan memperpanjangnya secara langsung.
"Rakyat membutuhkan kepastian, bukan janji," katanya.
Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Rizki Nugraha
Editor: Yuniman Farid











































