Dua remaja Palestina tewas ditembak tentara Israel dalam insiden terbaru di wilayah Tepi Barat. Militer Tel Aviv menyebut kedua individu yang mereka tembak sebagai "teroris", dan mengklaim mereka telah melemparkan bom molotov.
Kementerian Kesehatan Palestina, yang berbasis di Ramallah, Tepi Barat, seperti dilansir AFP, Sabtu (8/11/2025), mengumumkan kematian dua remaja yang berusia 16 tahun pada Jumat (7/11) waktu setempat. Keduanya diidentifikasi Mohammed Abdullah Mohammed Ateem dan Muhammad Rashad Fadl Qasim.
Disebutkan Kementerian Kesehatan Palestina bahwa kedua remaja itu ditembak mati oleh pasukan Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Kesehatan Palestina menambahkan bahwa militer Israel masih menahan jenazah kedua remaja Palestina tersebut.
Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya telah menewaskan dua orang yang mereka sebut melemparkan bom molotov di area Judeira pada Kamis (6/11) malam.
"Tadi malam... dua teroris teridentifikasi saat mereka menyalakan dan melemparkan bom molotov ke arah jalur sipil utama," demikian pernyataan militer Israel.
Ditambahkan militer Tel Aviv bahwa unit militer yang dikerahkan ke area tersebut telah "menghabisi" orang-orang tersebut -- istilah yang umumnya digunakan ketika tentara Israel membunuh seorang tersangka.
Militer Israel juga merilis video kamera pengawas yang menunjukkan dua orang sedang melemparkan objek terbakar ke atas tembok, mirip dengan tembok yang memisahkan area dekat Judeira dari ruas jalanan yang secara eksklusif digunakan oleh warga Israel.
Meskipun terletak di Tepi Barat, Judeira dikelilingi oleh ruas jalanan dan lahan yang dianeksasi oleh Israel.
Ayah salah satu remaja yang tewas, Mohammed, mengatakan kepada AFP bahwa pihak keluarga kehilangan jejak dua remaja itu sekitar "satu atau dua jam" setelah pasukan Israel memasuki kota Judeira, dan baru mengetahui kematian mereka pada Jumat (7/11) pagi waktu setempat.
Sementara itu, pada Rabu (5/11), militer Israel menewaskan seorang remaja Palestina lainnya, yang diklaim melemparkan alat peledak ke arah pasukan Tel Aviv.
Rentetan tindak kekerasan di Tepi Barat melonjak sejak perang Gaza pecah pada Oktober 2023. Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 1.001 warga Palestina, termasuk militan, tewas di Tepi Barat oleh tentara atau pemukim Israel sejak dimulainya perang Gaza.
Selama periode yang sama, sedikitnya 43 warga Israel, termasuk tentara, tewas dalam rentetan serangan yang didalangi warga Palestina di wilayah Tepi Barat.
Tonton juga video "Trump Sebut Pasukan Stabilitas Internasional untuk Gaza Segera Tiba"











































