Filipina Umumkan Keadaan Darurat Usai Amukan Topan Kalmaegi

Filipina Umumkan Keadaan Darurat Usai Amukan Topan Kalmaegi

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 07 Nov 2025 12:29 WIB
Philippines President Ferdinand Marcos Jr attends the closing ceremony of the 44th and 45th ASEAN Summits and Related Summits and Handing Over of the ASEAN Chairmanship to Malaysia, at the National Convention Centre, in Vientiane, Laos, October 11, 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha/File Photo Purchase Licensing Rights
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr (dok. REUTERS/Athit Perawongmetha/File Photo Purchase Licensing Rights)
Manila -

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengumumkan keadaan darurat, setelah sedikitnya 241 orang tewas dan hilang akibat terjangan Topan Kalmaegi. Penetapan itu dilakukan merespons besarnya kerusakan dan banyaknya korban jiwa akibat topan yang memicu banjir dan tanah longsor di Filipina tersebut.

Data resmi otoritas Manila, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (7/11/2025), menyebutkan bahwa sedikitnya 114 orang dikonfirmasi tewas dan 127 orang lainnya dinyatakan hilang setelah topan Kalmaegi, atau yang memiliki nama lokal topan Tino, menerjang wilayah Filipina pekan ini.

Keputusan menetapkan keadaan darurat itu, menurut kantor kepresidenan Filipina, diambil Marcos Jr dalam sebuah pengarahan di Dewan Nasional Pengurangan Risiko dan Penanggulangan Bencana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marcos Jr mengatakan bahwa penetapan tersebut akan mempercepat upaya penyelamatan, bantuan, dan rehabilitasi, memungkinkan akses yang lebih cepat terhadap dana darurat dan proses pengadaan yang lebih efisien.

ADVERTISEMENT

"Mengingat luasnya, katakanlah, wilayah yang bermasalah yang telah dilanda (topan) Tino (sebutan lokal untuk topan Kalmaegi-red) dan akan dilanda (topan) Uwan, ada usulan dari (dewan), yang telah saya setujui, bahwa kita akan menetapkannya sebagai bencana nasional," ucap Marcos Jr dalam pengumumannya.

Dia menambahkan bahwa sebanyak 10 wilayah hingga 12 wilayah diperkirakan akan terdampak topan tersebut, saat Filipina bersiap menghadapi topan Uwan.

Juru bicara Kantor Pertahanan Sipil, Diego Mariano, secara terpisah, seperti dilansir Inquirer, melaporkan bahwa sebanyak 82 orang mengalami luka-luka di Visayas Tengah, wilayah yang terdampak paling parah.

Topan Kalmaegi yang menerjang dengan dahsyat, telah membuat atap-atap rumah terkoyak dan menumbangkan pepohonan serta tiang listrik, serta menyebabkan banjir besar.

Topan tersebut meninggalkan wilayah Filipina pada Kamis (6/11) pagi, namun menurut badan meteorologi Filipina, masih membawa hujan di beberapa wilayah Luzon dan Mindanao.

Lebih dari 500.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka, dengan lebih dari 1.4 juta orang lainnya terkena dampak topan di wilayah Visayas Tengah, termasuk sebagian Provinsi Cebu.

Banjir besar dan tanah longsor, menurut otoritas Filipina, juga memutus akses jalanan di daerah-daerah terpencil, dengan beberapa kota dilanda pemadaman listrik.

Topan Kalmaegi menghantam dua daratan sekaligus di wilayah Visayas pada Selasa (4/11) pagi, pertama di area Leyte Selatan dan kemudian di Cebu. Topan ini diperkirakan menguat kembali di Laut China Selatan sebelum bergerak menuju ke Vietnam.

Lihat juga Video: Korban Tewas Akibat Topan Kalmaegi di Filipina Jadi 40 Orang

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads