Israel Tembakkan Rudal ke Lebanon, Klaim Bunuh Anggota Elite Hizbullah

Israel Tembakkan Rudal ke Lebanon, Klaim Bunuh Anggota Elite Hizbullah

Yogi Ernes - detikNews
Kamis, 06 Nov 2025 01:23 WIB
Lebanese security forces inspect a destroyed car targeted in an Israeli drone attack in the southern Lebanese village of Zebdine, on September 6, 2025. (AFP)
Foto: Serangan rudal Israel hancurkan mobil di Lebanon (AFP)
Jakarta -

Israel melancarkan serangan udara terbaru ke wilayah Lebanon. Rudal militer Israel membunuh satu orang yang diklaim sebagai salah satu anggota elit Hizbullah.

"Serangan udara Israel di Lebanon selatan menewaskan satu orang dan melukai satu orang lainnya pada hari Rabu," kata Kementerian Kesehatan Lebanon dilansir AFP, Kamis (6/11/2025).

Otoritas Lebanon mengatakan serangan udara itu menghantam sebuah kendaraan di Burj Rahal. Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon mengatakan serangan itu terjadi di dekat sebuah sekolah dan menyebabkan "kepanikan dan teror" di antara para siswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel mengatakan serangan tersebut telah menewaskan Hussein Jaber Dib. Israel menuding Hussein Jaber Dib sebagai anggota Pasukan Radwan elite Hizbullah.

ADVERTISEMENT

Israel telah berulang kali mengebom Lebanon meskipun ada gencatan senjata pada November 2024 yang bertujuan untuk mengakhiri lebih dari setahun permusuhan dengan Hizbullah, dan telah meningkatkan serangannya dalam beberapa hari terakhir.

Tentara mengatakan telah menewaskan sekitar 20 orang "yang aktivitasnya melanggar kesepahaman antara Israel dan Lebanon" selama sebulan terakhir.

Israel memperingatkan pada hari Minggu (2/11) bahwa mereka akan mengintensifkan serangan terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut. Menteri Pertahanan Israel Katz mengklaim Hizbullah "bermain api, dan presiden Lebanon berlambat-lambat".

Hizbullah sangat lemah selama perang, dan Amerika Serikat telah menekan Lebanon untuk melucuti senjatanya.

Pada hari Selasa (4/11), Presiden Lebanon Joseph Aoun menegaskan kembali seruannya untuk berunding dengan Israel, dengan mengatakan bahwa Israel "belum menentukan posisinya dan terus menyerang".

(ygs/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads