Masjid Biru di Mazar-i-Sharif, sebuah landmark dari abad ke-15 yang terkenal dengan ubin berwarna-warni, mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,3 yang mengguncang Afghanistan bagian utara pada Senin (3/11) dini hari. Sedikitnya 20 orang tewas akibat gempa tersebut.
Gempa berkekuatan Magnitudo 6,3 ini, seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (3/11/2025), mengguncang area di dekat Mazar-i-Sharif, kota dengan populasi sekitar 523.000 jiwa, pada Senin (3/11) dini hari, sekitar pukul 00.59 waktu setempat.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (AS) atau USGS melaporkan pusat gempa berada di kedalaman 28 kilometer dari permukaan Bumi di dekat Mazar-i-Sharif, yang terletak di Provinsi Balkh dan merupakan kota terbesar kelima di Afghanistan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara otoritas Provinsi Balkh, Haji Zaid, menurut laporan Sky News, mengatakan bahwa gempa bumi menghancurkan sebagian bangunan Masjid Biru yang sangat terkenal di Afghanistan. Masjid Biru menjadi salah satu dari sedikit tempat wisata yang ada di negara yang dilanda konflik bertahun-tahun.
Laporan jurnalis AFP yang ada di Afghanistan menyebut bahwa bagian-bagian dari bangunan berornamen tersebut, terutama pada salah satu menaranya, terlepas dan berserakan di halaman masjid.
Kementerian Pertahanan Afghanistan, yang dikuasai Taliban, melaporkan bahwa sebagian Provinsi Balkh dan Samangan menjadi area yang paling terdampak gempa, mengakibatkan kematian.
Tim penyelamat dan bantuan darurat militer, sebut Kementerian Pertahanan Taliban, segera tiba di area-area tersebut dan memulai operasi penyelamatan, mengevakuasi korban luka, dan membantu keluarga-keluarga yang terdampak.
Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Taliban menyebutkan bahwa sedikitnya 20 orang tewas akibat gempa bumi tersebut. Disebutkan juga oleh Kementerian Kesehatan Taliban bahwa sekitar 320 orang lainnya mengalami luka-luka.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Taliban, Sharfat Zaman, menambahkan bahwa jumlah korban tewas dan korban luka masih bisa bertambah.
USGS merilis peringatan oranye dalam sistem PAGER-nya, sebuah sistem otomatis yang memberikan informasi mengenai dampak gempa, dan mengindikasikan bahwa "kemungkinan besar akan ada korban jiwa yang signifikan dan bencana yang berpotensi meluas".
Afghanistan sangat rentan terhadap gempa bumi karena terletak di dua jalur patahan aktif utama, yang berpotensi runtuh dan menyebabkan kerusakan besar. Pada September lalu, lebih dari 1.400 orang tewas dan sekitar 3.250 orang lainnya terluka setelah gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6 mengguncang wilayah timur negara tersebut.
Baca juga: Gempa Kuat M 6,3 Guncang Afghanistan Utara |
Lihat juga Video: Gempa Susulan Masih Terjadi, Warga Afghanistan Minta Bantuan











































