Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meredakan kekhawatiran potensi intervensi militer AS di Venezuela, yang sempat dikhawatirkan mengarah pada perang dalam waktu dekat. Namun, Trump menyebut masa jabatan Presiden Nicolas Maduro tinggal menghitung hari.
Dalam wawancara dengan media terkemuka AS, CBS, seperti dilansir AFP, Senin (3/11/2025), Trump mengatakan AS tidak akan berperang melawan Venezuela.
Pernyataan itu disampaikan saat Washington mengerahkan unit-unit militernya ke kawasan Karibia, dan dalam beberapa waktu terakhir, melancarkan rentetan serangan terhadap kapal-kapal yang diduga menyelundupkan narkoba hingga menewaskan puluhan orang.
"Saya meragukan itu. Saya rasa tidak demikian," jawab Trump ketika ditanya apakah AS akan berperang melawan Venezuela, dalam program CBS '60 Minutes' yang ditayangkan pada Minggu (2/11) waktu setempat.
Namun, saat ditanya lebih lanjut soal apakah masa jabatan Maduro sebagai Presiden Venezuela tinggal menghitung hari, Trump menjawab: "Saya akan mengatakan demikian. Saya rasa begitu, iya."
Maduro, yang menghadapi dakwaan narkoba di AS, menuduh Washington menjadikan tuduhan perdagangan narkoba sebagai dalih untuk "memaksakan perubahan rezim" di Caracas untuk menyita pasokan minyak Venezuela.
Lebih dari 15 serangan pasukan AS terhadap kapal-kapal di perairan Karibia dan Pasifik telah menewaskan sedikitnya 65 orang dalam beberapa pekan terakhir.
            
            
            
            
            (nvc/ita)