Dua tawanan perang Korea Utara yang ditahan di Ukraina memohon untuk tinggal di Korea Selatan. Sebelumnya kedua tawanan perang Korut itu ditangkap di Ukraina saat ikut pertempuran Rusia dan Ukraina.
Dilansir AFP, Minggu (2/11/2025), para tawanan mengajukan permintaan tersebut dalam sebuah wawancara untuk sebuah film dokumenter yang dikoordinasikan oleh organisasi tersebut, Gyeore-eol Nation United.
Diketahui, sekitar 10.000 tentara Korea Utara dikirim pada tahun 2024 untuk berperang bagi Rusia dalam perangnya melawan Ukraina, menurut badan intelijen Korea Selatan dan Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua (tawanan perang) tersebut meminta produser di akhir wawancara untuk membawa mereka ke Korea Selatan," kata Jang Se-yul, kepala organisasi yang bekerja dengan para pembelot Korea Utara.
Wawancara tersebut berlangsung pada 28 Oktober di sebuah fasilitas yang dirahasiakan di Kyiv tempat kedua tawanan perang tersebut ditahan setelah mereka ditangkap oleh Ukraina.
"Mereka memohon kepada pewawancara untuk berjanji akan kembali dan membawa mereka ke Korea Selatan," kata Jang, yang juga seorang pembelot Korea Utara.
Berdasarkan konstitusi Korea Selatan, semua warga Korea dianggap sebagai warga negara, termasuk mereka yang berada di Korea Utara, dan Seoul menyatakan hal ini berlaku untuk semua pasukan yang ditangkap di Ukraina.
Video tersebut belum dipublikasikan, tetapi diperkirakan akan dirilis dalam beberapa minggu mendatang, kata Jang.
Foto-foto yang disediakan oleh organisasi Jang menunjukkan seorang tawanan perang sedang membaca surat-surat dari para pembelot yang kini tinggal di Korea Selatan.
"Kami menunjukkan kepada mereka pesan-pesan video dan surat-surat dari para pembelot Korea Utara untuk memberi mereka harapan," kata Jang.
Seorang tahanan sebelumnya telah meminta untuk tinggal di Korea Selatan ketika dikunjungi oleh salah satu anggota parlemen pada bulan Februari.
Berdasarkan Dinas Intelijen Korea Selatan, tentara Korea Utara diperintahkan untuk bunuh diri daripada ditawan.
Yu Yong-weon, anggota parlemen yang bertemu dengan mereka, mengatakan para tahanan telah menyaksikan rekan-rekan mereka yang terluka bunuh diri dengan granat.
"Mengirim kembali para tentara ke Korea Utara pada dasarnya akan menjadi hukuman mati", kata Yu.
Tonton juga video "Korut Uji Coba Rudal Balistik Jelang Kedatangan Trump ke Korsel" di sini:
(yld/knv)










































