PM Kanada Minta Maaf ke Trump yang Marah karena Iklan Anti-Tarif

PM Kanada Minta Maaf ke Trump yang Marah karena Iklan Anti-Tarif

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 01 Nov 2025 17:42 WIB
NEW YORK, NEW YORK - SEPTEMBER 22: Canadian Prime Minister Mark Carney speaks at a United Nations (UN) General Assembly meeting organized by France and Saudi Arabia in support of a two-state solution between Palestine and Israel as world leaders arrive for the 80th session of the UNs General Assembly (UNGA) on September 22, 2025 in New York City. France is expected to be the latest country to recognize the state of Palestine. Israel and the United States will boycott the summit. This years theme for the annual global meeting is: Better together: 80 years and more for peace, development and human rights. Gaza and Ukraine are just two of the global emergencies that world leaders will look to address.   Spencer Platt/Getty Images/AFP (Photo by SPENCER PLATT / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Foto: PM Kanada Mark Carney (Getty Images via AFP/SPENCER PLATT)
Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney mengatakan bahwa dirinya telah meminta maaf kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas iklan anti-tarif yang menampilkan mendiang mantan pemimpin AS Ronald Reagan.

Trump sebelumnya telah mengumumkan akan menaikkan tarif barang-barang Kanada sebesar 10 persen. Trump juga mengatakan mengakhiri semua perundingan dagang dengan Kanada menyusul apa yang disebutnya sebagai kampanye iklan antitarif "palsu".

"Saya telah meminta maaf kepada presiden. Presiden tersinggung," kata Carney kepada para wartawan di kota Gyeongju, Korea Selatan, tempat berlangsungnya KTT APEC, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/11/2025). Dia menambahkan bahwa perundingan dagang akan dimulai kembali ketika AS "siap".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, di media sosial Truth Social miliknya, Trump melampiaskan kemarahannya kepada Kanada atas apa yang disebutnya sebagai iklan "palsu", yang menurutnya telah keliru mengutip pernyataan mendiang mantan presiden AS Ronald Reagan yang membahas kebijakan tarif.

ADVERTISEMENT

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (24/10/2025), Trump mengatakan iklan tersebut -- yang diproduksi oleh provinsi Ontario di Kanada dan akan ditayangkan di saluran-saluran televisi AS -- dirancang untuk "mengganggu keputusan Mahkamah Agung AS," yang akan memutuskan tarif globalnya yang luas.

"Berdasarkan perilaku buruk mereka, SEMUA NEGOSIASI PERDAGANGAN DENGAN KANADA DENGAN INI DIHENTIKAN," tulis Trump di Truth Social.

Trump mengatakan "Yayasan Ronald Reagan baru saja mengumumkan bahwa Kanada telah secara curang menggunakan sebuah iklan, yang PALSU, yang menampilkan Ronald Reagan berbicara negatif tentang Tarif."

Yayasan tersebut menulis di media sosial X bahwa pemerintah Ontario telah menggunakan "audio dan video selektif" dari pidato radio tentang perdagangan yang disampaikan Reagan pada tahun 1987.

Yayasan tersebut mengatakan bahwa iklan itu "salah mengartikan" apa yang dikatakan Reagan, dan menambahkan bahwa mereka sedang "meninjau pilihan hukumnya."

Iklan tersebut menggunakan kutipan dari pidato Reagan, di mana ia memperingatkan beberapa konsekuensi tarif tinggi atas impor asing terhadap perekonomian AS.

Yayasan tersebut mengutip pernyataan Reagan bahwa "tarif tinggi pasti akan menyebabkan pembalasan oleh negara-negara asing dan memicu perang dagang yang sengit," sebuah kutipan yang sesuai dengan transkrip pidatonya di situs web Perpustakaan Kepresidenan Ronald Reagan.

Simak juga Video 'AS Bakal Kembali Uji Coba Senjata Nuklir Setelah 33 Tahun Absen':

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads