Trump Sebut Dialog dengan Xi 'Sukses Besar', Kunjungi China Tahun Depan

Trump Sebut Dialog dengan Xi 'Sukses Besar', Kunjungi China Tahun Depan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 30 Okt 2025 13:56 WIB
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya mengungkap isi pembicaraannya dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan di Korea Selatan (Korsel). Trump menyebut pembicaraannya dengan Xi sebagai "kesuksesan besar" dan mengumumkan rencana kunjungan ke China tahun depan.

Pembicaraan krusial kedua pemimpin, yang digelar saat perang dagang menyelimuti kedua negara, berlangsung di Pangkalan Udara Gimhae di Busan, Korsel, pada Kamis (30/10) pagi waktu setempat. Pembicaraan yang berlangsung tertutup itu berlangsung sekitar 1 jam 40 menit saja.

Trump dan Xi sama sekali tidak memberikan komentar kepada wartawan setelah pembicaraan selesai digelar. Trump bergegas meninggalkan Korsel dengan pesawat kepresidenan AS Air Force One, sedangkan Xi langsung masuk ke dalam limusin di luar lokasi pertemuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump, seperti dilansir AFP, Kamis (30/10/2025), baru mengungkapkan isi pembicaraannya dengan Xi saat berbicara kepada wartawan di dalam Air Force One. Dia menggambarkan pertemuan itu sebagai "kesuksesan besar".

"Saya pikir itu pertemuan yang luar biasa," kata Trump.

ADVERTISEMENT

"Banyak hal yang kami bawa ke tahap finalisasi (dalam pembicaraan di Busan)," sebutnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Dia kemudian mengatakan dirinya akan berkunjung ke China pada April tahun depan untuk pembicaraan baru. "Saya akan pergi ke China pada April dan dia akan datang ke sini beberapa waktu setelah itu, entah itu di Florida, Palm Beach, atau Washington DC," kata Trump.

Trump memuji Xi sebagai "pemimpin yang luar biasa dari negara yang sangat kuat".

Dia kemudian mengungkapkan bahwa pembicaraan itu menghasilkan sejumlah kesepakatan, termasuk kesepakatan memangkas tarif terkait fentanyl dan kesepakatan satu tahun yang dapat diperpanjang terkait pasokan logam tanah jarang, bahan esensial untuk komponen elektronik canggih di berbagai industri.

Beijing, pada awal Oktober, telah mengumumkan pembatasan tambahan atas ekspor logam tanah jarang -- sektor di mana China sangat dominan.

"Semua logam tanah jarang telah diselesaikan, dan itu untuk dunia," sebut Trump, menambahkan bahwa kesepakatan itu bisa dinegosiasikan ulang setiap tahunnya.

"Mengenai fentanyl, kami sepakat bahwa dia akan bekerja sangat keras untuk menghentikan alirannya... Saya mengenakan tarif 20 persen kepada China karena masuknya fentanyl... dan berdasarkan pernyataannya hari ini, saya akan menguranginya sebesar 10 persen," ujarnya.

Trump menambahkan bahwa kesepakatan yang dicapai juga mencakup pembelian langsung "dalam jumlah besar kedelai dan produk-produk pertanian lainnya" oleh China.

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari otoritas China membahas pertemuan Xi dan Trump.

Taiwan Tak Dibahas dalam Pertemuan Trump-Xi

Diungkapkan juga oleh Trump bahwa isu Taiwan tidak dibahas dalam pertemuannya dengan Xi di Korsel. "(Taiwan) Tidak pernah muncul (dalam pembicaraan). Itu sebenarnya tidak dibahas," ujarnya kepada wartawan di Air Force One.

Sepakat Bekerja Sama untuk Akhiri Perang Ukraina

Trump menambahkan bahwa dirinya dan Xi juga sepakat untuk "bekerja sama" terkait isu perang Ukraina.

"Ukraina muncul sangat kuat (dalam pembicaraan). Kami telah membicarakannya cukup lama, dan kami berdua akan bekerja sama untuk melihat apakah kami bisa mewujudkan sesuatu," ucapnya.

"(Xi) Akan membantu kita, dan kita akan bekerja sama terkait Ukraina," imbuh Trump.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads