Hamas Tuduh Israel Sabotase Rencana Perdamaian Trump untuk Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 30 Okt 2025 12:39 WIB
Tentara Israel siaga di dekat Koridor Philadelphi yang ada di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir (dok. AP Photo)
Gaza City -

Kelompok Hamas menyatakan Israel bertanggung jawab penuh atas "eskalasi berbahaya" yang terjadi di Jalur Gaza, menyusul rentetan pengeboman mematikan oleh militer Tel Aviv yang menewaskan lebih dari 100 orang saat gencatan senjata berlangsung.

Hamas menuduh Israel berupaya melakukan sabotase terhadap rencana perdamaian yang digagas oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakhiri perang Gaza.

Dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Kamis (30/10/2025), Hamas menekankan bahwa mereka tidak akan membiarkan Israel memaksakan "realitas baru" di Jalur Gaza yang sedang dihujani serangan.

"Hamas menegaskan bahwa pendudukan (Israel) bertanggung jawab penuh atas eskalasi berbahaya ini, beserta konsekuensinya di lapangan dan secara politik, dan atas upaya menyabotase rencana Trump dan kesepakatan gencatan senjata," sebut Hamas dalam pernyataannya.

Lebih lanjut, Hamas menegaskan kembali komitmen penuh terhadap kesepakatan gencatan senjata dan meminta para mediator, serta para penjamin kesepakatan itu, untuk memikul tanggung jawab mereka dan memberikan tekanan segera kepada Israel agar menghentikan "pembantaian" terhadap warga Palestina.

Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 104 orang, termasuk 46 anak dan 24 perempuan, tewas dalam pengeboman Israel pada Selasa (28/10) malam waktu setempat. Pengeboman itu terjadi setelah Tel Aviv mengumumkan kematian seorang tentaranya dalam penembakan di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.

Militer Israel mengklaim pengeboman itu menargetkan 30 militan senior di Jalur Gaza, dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Katz mengklaim "puluhan komandan Hamas telah dinetralisir".

Namun Hamas, dalam pernyataan sebelumnya, telah menegaskan bahwa para petempurnya "tidak ada hubungannya dengan insiden penembakan di Rafah" dan menegaskan kembali komitmen terhadap gencatan senjata Gaza.




(nvc/idh)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork