Presiden Rusia Vladimir Putin Rusia kembali menguji coba pesawat nirawak bawah air bertenaga nuklir. Uji coba kedua senjata nuklir Moskow dalam sepekan ini menentang peringatan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dilansir AFP, Rabu (29/10/2025), Putin mengawasi uji coba senjata berkemampuan nuklir canggih lainnya--rudal jelajah Burevestnik, yang menurutnya memiliki jangkauan tak terbatas. Uji coba pertama telah dilakukan pada Minggu (2/10). Trump menyebut latihan tersebut tidak tepat.
"Kemarin, uji coba lain dilakukan untuk sistem prospektif lainnya--perangkat bawah air tak berawak 'Poseidon,' yang juga dilengkapi dengan unit tenaga nuklir," kata Putin dalam pernyataan yang disiarkan televisi saat mengunjungi rumah sakit militer yang merawat tentara Rusia yang terluka di Ukraina.
Pemimpin Rusia tersebut mengatakan tidak ada cara untuk mencegat torpedo pesawat nirawak tersebut, yang menurut Putin, dapat melaju dengan kecepatan lebih tinggi daripada kapal selam konvensional dan mencapai benua mana pun di dunia.
Putin mengatakan tidak ada negara yang dapat menandingi kecepatan dan kedalaman penyelaman Poseidon, dan menambahkan, "kemungkinan besar hal serupa tidak akan terjadi dalam waktu dekat."
Perangkat tersebut dapat beroperasi pada kedalaman lebih dari satu kilometer (0,6 mil) dan melaju dengan kecepatan hingga 70 knot tanpa terdeteksi, menurut sebuah sumber di kompleks industri militer Rusia yang dikutip oleh kantor berita negara TASS. Pertama kali diuji pada tahun 2018, perangkat tersebut mampu membawa hulu ledak nuklir hingga dua megaton, kata sumber tersebut kepada TASS.
(rfs/ygs)