Ulah Israel di Gaza saat Gencatan tapi Trump Bilang Tak Masalah

Ulah Israel di Gaza saat Gencatan tapi Trump Bilang Tak Masalah

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 29 Okt 2025 20:06 WIB
Palestinians inspect the site of an overnight Israeli strike on a house, in Gaza City, October 29, 2025. (Reuters)
Bangunan diGaza tinggal puing-puing. (Reuters)
Jakarta -

Israel kembali menggempur wilayah Gaza di tengah kesepakatan gencatan senjata. Israel seakan lupa dengan kesepakatan gencatan senjata itu, dan kembali menyerang Gaza.

Dirangkum detikcom dari Aljazeera, AFP, Reuters, Anadolu Agency, Rabu (29/10/2025), Israel pada Senin (27/10) menyerang Kota Khan Younis di Gaza Selatan. Serangan itu menewaskan dua orang.

Setelah kematian dua orang itu, Hamas menyerahkan jenazah tawanan yang tewas kepada Israel. Berdasarkan syarat gencatan senjata beberapa minggu lalu, Hamas telah berjanji mengembalikan jenazah tawanan ke-28.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, pada Selasa (28/10), Otoritas kesehatan Gaza mengatakan Israel kembali menyerang. Peristiwa ini menewaskan sedikit 26 orang di beberapa wilayah Jalur Gaza.

Terbaru, hari ini, Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan data terbaru menunjukkan 101 orang tewas akibat serangan Israel. Korbannya 35 di antaranya anak-anak dan perempuan, dan lansia, kemudian untuk korban luka sebanyak 200 orang.

ADVERTISEMENT

Israel beralasan mereka memborbardir jalur Gaza karena Hamas. Israel menuduh Hamas melanggar gencatan senjata. Padahal Hamas menegaskan pihaknya tidak melanggar kesepakatan.

Trump Tak Permasalahkan

Alih-alih keberatan dengan sikap Israel, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berada di balik kesepakatan gencatan senjata Gaza, malah tidak mempermasalahkan sikap Israel yang masih menyerang Gaza di tengah kesepakatan ini. Trump diketahui pihak yang memediasi Israel dan Hamas.

"Sejauh yang saya pahami, mereka menembak seorang tentara Israel," kata Trump kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan AS Air Force One yang terbang dari Jepang ke Korsel, pada Rabu (29/10). Trump ditanya soal serangan terbaru Israel di Jalur Gaza yang merenggut korban jiwa.

"Jadi, Israel menyerang balik dan mereka seharusnya menyerang balik. Ketika itu terjadi, mereka seharusnya menyerang balik," ucapnya.

Mengenai gencatan senjata Gaza yang berlangsung selama tiga pekan terakhir, Trump meredakan kekhawatiran yang muncul.

"Tidak ada yang akan membahayakan (gencatan senjata Gaza)," tegasnya. "Anda harus memahami bahwa Hamas merupakan bagian yang sangat kecil dari perdamaian di Timur Tengah, dan mereka harus berperilaku baik," ujar Trump.

"Jika mereka (Hamas) baik, mereka akan senang, dan jika mereka tidak baik, mereka akan diakhiri, nyawa mereka akan diakhiri," tegas Trump.

Hal senada juga disampaikan Wapres AS JD Vance, menegaskan bahwa gencatan senjata Gaza masih bertahan meskipun Israel kembali membombardir Jalur Gaza.

"Presiden mewujudkan perdamaian bersejarah di Timur Tengah, gencatan senjata masih berlaku. Bukan berarti tidak akan ada pertempuran kecil di sana dan di sini," kata Vance kepada wartawan di Washington DC.

"Kita mengetahui bahwa Hamas atau kelompok lainnya di Gaza menyerang seorang tentara (Israel). Kita memperkirakan Israel akan membalas, tetapi saya pikir perdamaian yang diwujudkan Presiden akan tetap bertahan meskipun ada hal tersebut," ucap JD.

Hamas Bilang Patuhi Kesepakatan

Hamas yang dituduh melanggar kesepakatan gencatan senjata juga sudah buka suara. Hamas menegaskan pihaknya mematuhi gencatan senjata.

"Hamas menegaskan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan insiden penembakan di Rafah dan menegaskan komitmennya terhadap perjanjian gencatan senjata," kata Hamas.

Tudingan ini berasal dari Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menuduh kelompok Hamas telah menyerang pasukan Israel atau IDF meskipun gencatan senjata sedang berlangsung di Gaza. Dia pun dan bersumpah bahwa kelompok itu akan "membayar harga yang mahal".

"Organisasi Hamas akan membayar harga yang mahal karena menyerang tentara IDF di Gaza dan melanggar perjanjian untuk mengembalikan jenazah para sandera. Serangan Hamas hari ini terhadap tentara IDF di Gaza merupakan pelanggaran garis merah, yang akan ditanggapi IDF dengan kekuatan besar," kata Katz dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya pada Selasa (28/10) waktu setempat.

Lihat Video 'Israel Serang Gaza saat Gencatan Senjata, 63 Orang Tewas':

Halaman 2 dari 2
(zap/rfs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads