Korban Tewas Serangan Israel di Gaza saat Gencatan Senjata Jadi 30 Orang

Korban Tewas Serangan Israel di Gaza saat Gencatan Senjata Jadi 30 Orang

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Rabu, 29 Okt 2025 07:56 WIB
A drone view shows the destruction in a residential neighborhood, after the withdrawal of the Israeli forces from the area, amid a ceasefire between Israel and Hamas in Gaza, in Gaza City, October 21, 2025. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Foto: Ilustrasi situasi di Gaza (REUTERS/Dawoud Abu Alkas).
Jakarta -

Korban tewas akibat tiga kali serangan udara Israel di Gaza saat gencatan senjata terus bertambah. Jumlah korban tewas kini menjadi 30 orang.

"Setidaknya 30 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan Israel di Jalur Gaza," kata juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza Mahmud Basal dilansir kantor berita AFP, Rabu (29/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak pemerintah Gaza kini tengah mengevakuasi korban tewas tersebut. Pihaknya juga mengevakuasi korban luka-luka yang berada di bawah reruntuhan.

"Dan tim kami masih berupaya mengevakuasi korban tewas dan luka-luka dari bawah reruntuhan," ujar Mahmud.

ADVERTISEMENT

Israel mulai melancarkan serangan udara dalam beberapa hari terakhir meskipun ada gencatan senjata yang sedang berlangsung. Israel menuduh Hamas menyerang pasukannya dan melanggar gencatan senjata.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militer untuk melancarkan serangan dahsyat ke Gaza. Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan Israel melancarkan setidaknya tiga serangan udara di wilayah Palestina.

"Pendudukan kini membombardir Gaza dengan setidaknya tiga serangan udara meskipun ada perjanjian gencatan senjata," ujar juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, kepada AFP, Rabu (29/10).

Para saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa mereka mendengar ledakan tersebut. Belum diketahui ada tidaknya korban jiwa dari serangan ini.

Israel menuduh Hamas merencanakan dan mengubur kembali jenazah sandera yang tersisa. Kedua belah pihak diketahui saling tuduh terkait pelanggaran gencatan senjata Gaza.

"Hamas berbohong. Mereka tahu di mana para sandera yang tersisa berada. Penggalian yang direkayasa tidak hanya merupakan penyiksaan, pelanggaran ini membahayakan gencatan senjata," kata Kementerian Luar Negeri Israel.

Hamas Bantah Tuduhan Israel

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menepis tuduhan Israel bahwa mereka lambat dalam melepaskan jenazah para sandera. Hamas menyebutnya sebagai upaya "tak berdasar" untuk "menyesatkan opini publik".

Hamas juga menuduh Israel menghalangi upaya pemulangan jenazah tawanan Israel. Hamas mengatakan bahwa Israel menghalangi mesin berat memasuki Gaza dan mencegah tim pencari, termasuk personel Palang Merah, mengakses area-area penting.

"Menanggapi hal ini, kami menyerukan kepada para mediator dan pihak penjamin untuk memikul tanggung jawab mereka dalam menghadapi hambatan serius ini," kata Hamas.

Simak juga Video: 87 Warga Gaza Tewas oleh Israel Sejak Gencatan Senjata Berlaku

(whn/yld)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads