Trump Sebut Korea Utara sebagai 'Kekuatan Nuklir', Beri Pengakuan?

Trump Sebut Korea Utara sebagai 'Kekuatan Nuklir', Beri Pengakuan?

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 25 Okt 2025 19:01 WIB
IN FLIGHT - OCTOBER 24: U.S. President Donald Trump speaks to members of the media aboard Air Force One on October 24, 2025, in flight. Trump is traveling to Malaysia for the Association of Southeast Asian Nations summit (ASEAN), Japan, and to South Korea for the Asia-Pacific Economic Cooperation forum (APEC).   Andrew Harnik/Getty Images/AFP (Photo by Andrew Harnik / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Presiden AS Donald Trump saat berbicara kepada wartawan di Air Force One (Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Korea Utara (Korut) sebagai "semacam kekuatan nuklir" saat dia bertolak ke Asia, dalam kunjungan yang kemungkinan mencakup pertemuan dengan pemimpin Pyongyang, Kim Jong Un.

Saat ditanya wartawan di pesawat kepresidenan AS Air Force One soal apakah dirinya terbuka terhadap tuntutan Korut untuk diakui sebagai negara nuklir sebagai prasyarat dialog dengan AS, seperti dilansir AFP, Sabtu (25/10/2025), Trump menjawab: "Ya, saya pikir mereka semacam kekuatan nuklir."

"Ketika Anda mengatakan mereka harus diakui sebagai kekuatan nuklir, ya, mereka punya banyak senjata nuklir, saya akan mengatakan demikian," ujar Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump diperkirakan berada di Korea Selatan (Korsel) pada Rabu (29/10) pekan depan untuk menghadiri Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).

ADVERTISEMENT

Laporan media-media AS menyebut para pejabat dari pemerintahan Trump telah secara tertutup membahas pengaturan untuk pertemuan antara sang Presiden AS dan pemimpin tertinggi Korut. Keduanya terakhir kali bertemu dan berbicara pada tahun 2019 lalu.

Saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih sebelum terbang ke Asia, Trump mengakui dirinya ingin bertemu dengan Kim Jong Un, ketika ditanya apakah pertemuan antara dirinya dan pemimpin Korut mungkin dilakukan selama dia berkunjung ke Korsel.

"Saya ingin melakukannya, dia mengetahui kita akan ke sana," kata Trump. "Saya tidak tahu, kita akan memberitahu dia, dia mengetahui saya akan pergi," ucapnya.

Dia menambahkan soal kedekatan dirinya dengan Kim Jong Un. "Saya sangat akrab dengannya," sebut Trump.

Pernyataan Trump itu disampaikan setelah Menteri Unifikasi Korsel Chung Dong Young mengatakan dirinya meyakini ada peluang yang "cukup besar" untuk pertemuan antara Trump dan Kim Jong Un saat sang Presiden AS berkunjung ke Semenanjung Korea pekan depan.

Namun, seorang pejabat senior AS menanggapi laporan itu pada Jumat (24/10) dengan menegaskan bahwa Trump sejauh ini tidak dijadwalkan untuk bertemu Kim Jong Un saat berada di Korsel pekan depan.

"Presiden, tentu saja, telah menyatakan kesediaannya untuk bertemu dengan Kim Jong Un di masa mendatang. Pertemuan itu tidak ada dalam jadwal untuk perjalanan ini," kata pejabat senior AS yang berbicara kepada wartawan via telepon, namun meminta untuk tidak disebut namanya tersebut.

Bulan lalu, Kim Jong Un mengatakan dirinya memiliki "kenangan indah" tentang Trump dan terbuka untuk berunding jika AS membatalkan tuntutan "khayalan" mereka agar Pyongyang menyerahkan senjata nuklirnya.

Trump dan Kim Jong Un terakhir bertemu tahun 2019 di area Panmunjom yang masuk dalam kompleks Area Keamanan Bersama (JSA) di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua Korea -- satu-satunya tempat di mana tentara dari kedua negara saling berhadapan secara rutin.

Simak juga Video: Cekcok Dengan Eks Presiden Rusia, Trump Kirim 2 Kapal Selam Nuklir

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads