Ibu Suri Sirikit, yang merupakan ibunda Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, meninggal dunia dalam usia 93 tahun pada Jumat (24/10) malam. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan mengirimkan armada kapal induk USS Gerald R Ford ke perairan Amerika Latin.
Raja Vajiralongkorn menetapkan bahwa anggota keluarga Kerajaan Thailand dan seluruh pejabat istana akan menjalani masa berkabung selama satu tahun sejak tanggal wafatnya Ibu Suri Sirikit.
Sementara itu, langkah Trump mengerahkan kapal induk AS tersebut berarti secara dramatis meningkatkan pengerahan aset militer AS di kawasan Karibia, saat Washington bersitegang dengan Venezuela dan Kolombia terkait operasi antinarkotika mematikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (25/10/2025):
- Ibu Suri Sirikit Wafat, Raja Thailand Tetapkan Masa Berkabung Setahun
Ibu Suri Kerajaan Thailand, Ratu Sirikit, yang merupakan ibunda Raja Maha Vajiralongkorn, meninggal dunia dalam usia 93 tahun pada Jumat (24/10) malam waktu setempat. Raja Vajiralongkorn menetapkan masa berkabung selama satu tahun untuk Kerajaan Thailand.
Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand, seperti dilansir The Nation dan AFP, Sabtu (25/10/2025), mengumumkan Ratu Sirikit, yang merupakan istri dari mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Memorial Raja Chulalongkorn.
Dijelaskan oleh Kerajaan Thailand dalam pernyataannya bahwa Ratu Sirikit telah dirawat di rumah sakit sejak tahun 2019 karena "menderita beberapa penyakit" yang memerlukan perawatan berkelanjutan, termasuk infeksi darah yang dialaminya pada bulan Oktober ini.
- Makin Panas! Trump Kirim Kapal Induk AS ke Perairan Amerika Latin
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara dramatis meningkatkan pengerahan aset militer AS di kawasan Karibia, dengan mengirimkan armada kapal induk USS Gerald R Ford ke perairan Amerika Latin. Hal ini dilakukan saat AS bersitegang dengan Venezuela dan Kolombia terkait operasi antinarkotika mematikan.
Pengerahan USS Gerald R Ford itu, seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (25/10/2025), diumumkan oleh juru bicara Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, Sean Parnell, dalam pernyataan via media sosial X pada Jumat (24/10) waktu setempat.
"Peningkatan kehadiran pasukan AS di USSOUTHCOM AOR akan memperkuat kapasitas AS untuk mendeteksi, memantau, dan menghentikan para aktor dan aktivitas ilegal yang membahayakan keselamatan dan kemakmuran tanah air Amerika Serikat serta keamanan kita di Belahan Barat," kata Parnell.
- AS Kembali Serang Kapal Narkoba Venezuela, Tewaskan 6 Orang
Amerika Serikat (AS) kembali menyerang kapal yang diduga dioperasikan oleh geng penyelundup narkoba asal Venezuela. Menteri Pertahanan (Menhan) AS Pete Hegseth mengumumkan bahwa enam orang, yang disebutnya sebagai "teroris narkotika", tewas dalam serangan AS di Laut Karibia tersebut.
Hegseth, seperti dilansir AFP, Jumat (25/10/2025), mengumumkan via postingan media sosial X pada Jumat (24/10) bahwa serangan pada malam hari itu dilancarkan terhadap kapal yang diduga dioperasikan geng penyelundup narkoba asal Venezuela, Tren de Aragua.
"Enam pria teroris narkotika ada di atas kapal selama serangan, yang dilancarkan di perairan internasional -- dan merupakan serangan pertama di malam hari," sebut Hegseth dalam pernyataannya.
- Hamas-Faksi Politik Palestina Setuju Serahkan Gaza ke Komite Teknokrat
Faksi-faksi politik utama Palestina, termasuk kelompok Hamas, menyatakan sepakat untuk sebuah komite teknokrat independen mengambil alih pengelolaan Jalur Gaza pascaperang.
Hal tersebut, seperti dilansir AFP, Sabtu (25/10/2025), disampaikan dalam pernyataan bersama faksi-faksi politik Palestina yang dipublikasikan pada situs web Hamas pada Jumat (24/10) waktu setempat.
Disebutkan dalam pernyataan tersebut bahwa dalam pertemuan di Kairo, ibu kota Mesir, kelompok-kelompok tersebut sepakat untuk "menyerahkan pengelolaan Jalur Gaza kepada sebuah komite Palestina sementara yang terdiri atas para teknokrat independen".
- Presiden Brasil Kritik PBB 'Tak Lagi Berfungsi' Hadapi Genosida di Gaza
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva melontarkan kritikan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga-lembaga multilateral lainnya, yang disebutnya "tidak lagi berfungsi" dan gagal melindungi korban perang Gaza.
Kritikan itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (25/10/2025), dilontarkan Lula da Silva saat berada di Malaysia setelah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim pada Sabtu (25/10), menjelang pertemuan puncak (KTT) ASEAN.
"Siapa yang bisa menerima genosida yang telah berlangsung begitu lama di Jalur Gaza?" kata Lula da Silva kepada wartawan di Putrajaya, setelah pertemuan bilateral untuk mempererat hubungan antara Brasil dan Malaysia.
"Lembaga-lembaga multilateral yang dibentuk untuk mencegah hal-hal itu terjadi telah berhenti berfungsi. Hari ini, Dewan Keamanan PBB dan PBB tidak lagi berfungsi," kritiknya.











































