Militer Myanmar menangkap lebih dari 2.000 orang dalam penggerebekan di KK Park yang terkenal sebagai pusat penipuan atau scamming. Penggerebekan itu membuat ratusan orang, termasuk puluhan warga negara Indonesia (WNI), kabur menyeberangi sungai ke Thailand.
Dilansir AFP, Al-Jazeera dan CNN, Jumat (24/10/2025), harian Myanmar Alin melaporkan penggerebekan pada Minggu (20/10) itu dilakukan di lebih dari 250 bangunan di KK Park. Operasi tersebut mencakup gudang, ruko, dan puluhan bangunan satu dan dua lantai.
Kompleks KK Park itu terletak di kotapraja Myawaddy, Myanmar timur. Kompleks itu terdiri dari sejumlah gedung dengan satu hingga tiga lantai.
Kompleks itu terletak tepat di sebelah sungai Moei yang berbatasan langsung dengan distrik Mae Sot di Provinsi Tak, Thailand. Area di sekitar kompleks KK Park itu masih berupa sawah dan kebun.
Dalam penggerebekan tersebut, militer juga menyita 30 satelit Starlink. Peralatan tersebut dibangun dan dioperasikan oleh Starlink, anak perusahaan SpaceX milik Elon Musk.
Starlink disebut membuat kompleks itu tetap terhubung ke internet. Bahkan, saat listrik padam.
SpaceX menyatakan telah menonaktifkan lebih dari 2.500 perangkat Starlink yang digunakan oleh sindikat penipuan siber yang beroperasi di wilayah Myanmar. SpaceX mengatakan pihaknya berupaya mengidentifikasi pelanggaran di semua pasar tempat Starlink beroperasi.
"Dalam kesempatan langka ketika kami mengidentifikasi pelanggaran, kami mengambil tindakan yang tepat, termasuk bekerja sama dengan lembaga penegak hukum di seluruh dunia," kata Wakil Presiden Operasi Bisnis SpaceX untuk Starlink, Lauren Dreyer, dalam sebuah unggahan di X seperti dilansir CNN.
(haf/imk)