Korut Tembakkan Rudal Balistik, Pertama Sejak Juni

Korut Tembakkan Rudal Balistik, Pertama Sejak Juni

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 22 Okt 2025 08:28 WIB
A missile flies during what state media KCNA says is a test-launch of a strategic cruise missile designed to demonstrate the readiness posture of various nuclear capabilities, over the sea off the west coast of the Korean peninsula, February 26, 2025, in this photo released by North Koreas official Korean Central News Agency on February 27, 2025. KCNA via REUTERS Purchase Licensing Rights
Ilustrasi rudal Korut (Foto: KCNA via REUTERS Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Korea Utara (Korut) menembakkan beberapa rudal balistik pada hari Rabu (22/10). Ini merupakan peluncuran pertama rudalnya dalam beberapa bulan.

Peluncuran ini terjadi seminggu sebelum pertemuan para pemimpin APEC, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang dijadwalkan berlangsung di kota Gyeongju, Korea Selatan.

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (22/10/2025), Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan telah "mendeteksi beberapa proyektil, yang diyakini sebagai rudal balistik jarak pendek".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudal-rudal tersebut ditembakkan "dari daerah Junghwa di Provinsi Hwanghae Utara sekitar pukul 08.10 pagi hari Rabu (23.10 GMT Selasa)," imbuh militer Korsel tersebut.

Peluncuran rudal ini merupakan yang pertama bagi Korea Utara yang bersenjata nuklir sejak Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung menjabat pada bulan Juni lalu.

ADVERTISEMENT

Trump mengatakan ia berharap untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kemungkinan tahun ini, setelah beberapa pertemuan selama masa jabatan pertamanya.

Pyongyang mengatakan Kim terbuka untuk perundingan di masa mendatang, dengan catatan bahwa mereka tidak akan setuju untuk melepaskan persenjataan nuklirnya.

Korea Utara bulan ini memamerkan apa yang disebutnya rudal balistik antarbenua (ICBM) "terkuat" dalam sebuah parade militer yang dihadiri oleh para pejabat tinggi dari Rusia dan China.

Pyongyang mengatakan bahwa jangkauan serang Hwasong-20 yang baru tersebut "tidak mengenal batas".

Pada bulan September, Kim mengawasi uji coba mesin berbahan bakar padat yang digunakan untuk rudal nuklir jarak jauh.

Media pemerintah Korut mengatakan bahwa ini adalah uji coba mesin kesembilan dan terakhir, yang mengindikasikan bahwa uji coba penuh ICBM baru tersebut dapat dilakukan dalam beberapa bulan mendatang.

Korea Utara selama bertahun-tahun telah melakukan uji coba rudal jarak jauh yang tampaknya mampu mencapai daratan Amerika Serikat.

Pyongyang juga telah meluncurkan varian berbahan bakar padat yang lebih mudah dimobilisasi, disembunyikan, dan diluncurkan dengan cepat dibandingkan dengan rudal berbahan bakar cair.

Tuntutan Amerika Serikat agar Kim menyerahkan senjata nuklirnya telah lama menjadi titik perdebatan antara kedua negara, dengan Pyongyang dikenai serangkaian sanksi PBB atas program nuklir dan rudalnya.

Korea Utara telah berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak berniat menyerahkannya.

Namun, Pyongyang juga baru-baru ini menunjukkan keterbukaan baru untuk berunding dengan Amerika Serikat.

Sebelumnya, Kim telah bertemu Trump tiga kali dalam pertemuan puncak selama masa jabatan pertama pemimpin AS tersebut, sebelum perundingan di Hanoi, Vietnam gagal pada tahun 2019 mengenai konsesi apa yang bersedia diberikan Pyongyang terkait senjata atomnya.

Tonton juga video "Tentara Korut Membelot ke Korsel Ditahan Usai Seberangi Perbatasan" di sini:

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads