Trump Bilang Maduro Tawarkan Segalanya untuk Redakan Ketegangan

Trump Bilang Maduro Tawarkan Segalanya untuk Redakan Ketegangan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 18 Okt 2025 15:28 WIB
U.S. President Donald Trump speaks during a cabinet meeting at the White House in Washington, D.C., U.S., October 9, 2025. REUTERS/Evelyn Hockstein/File Photo Purchase Licensing Rights
Presiden AS Donald Trump (Foto: REUTERS/Evelyn Hockstein/File Photo Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah menawarkan konsesi besar untuk meredakan ketegangan dengan Washington. Trump pun mengonfirmasi serangan baru militer AS terhadap kapal penyelundup narkoba di perairan lepas pantai Venezuela.

Washington telah menuduh Maduro memimpin kartel narkoba dan telah mengerahkan aset-aset militer yang signifikan -- termasuk pesawat tempur siluman dan tujuh kapal Angkatan Laut AS -- sebagai bagian dari apa yang disebutnya sebagai upaya kontra-narkotika di wilayah tersebut.

Maduro, yang banyak dituduh mencurangi pemilu tahun lalu, mengklaim Washington sedang merencanakan perubahan rezim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika ditanya wartawan di Gedung Putih tentang laporan bahwa pemerintah Venezuela telah mengajukan rencana de-eskalasi, Trump bereaksi keras.

ADVERTISEMENT

"Dia telah menawarkan segalanya, Anda benar. Anda tahu kenapa? Karena dia tidak ingin main-main dengan Amerika Serikat," katanya, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (18/10/2025).

Sebelumnya, Wakil Presiden Venezuela, Delcy Rodriguez, pada hari Kamis lalu membantah laporan Miami Herald yang menyebutkan bahwa ia telah bernegosiasi dengan Washington mengenai rencana untuk menggulingkan Maduro.

Venezuela diduga menjadi asal beberapa kapal, setidaknya enam di antaranya telah menjadi sasaran serangan militer AS sejak September lalu. Serangan terbaru AS terhadap kapal di lepas pantai Venezuela meninggalkan korban selamat di dalamnya.

Media AS melaporkan bahwa kedua korban selamat kini berada dalam tahanan Angkatan Laut AS, tanpa rincian lebih lanjut mengenai kondisi atau keadaan mereka.

Trump mengatakan target serangan itu adalah "kapal selam pengangkut narkoba yang dibuat khusus untuk mengangkut narkoba dalam jumlah besar."

Washington mengatakan kampanye serangannya di perairan Karibia tersebut memberikan pukulan telak terhadap perdagangan narkoba. Namun, Washington tidak memberikan bukti bahwa orang-orang yang terbunuh -- setidaknya 27 orang sejauh ini -- adalah penyelundup narkoba.

Para ahli mengatakan pembunuhan semacam itu adalah ilegal meskipun menargetkan para pengedar narkotika yang telah dikonfirmasi.

Lihat juga Video: Pesawat Presiden Venezuela Disita AS Gegara Dibeli Secara Ilegal

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads