Militer Israel mengatakan bahwa salah satu jenazah yang diserahkan Hamas sebagai bagian dari pertukaran tahanan Palestina, ternyata bukanlah sandera.
Setelah tes forensik semalaman terhadap empat jenazah yang dikembalikan pada hari Selasa (14/10) waktu setempat, militer Israel mengatakan bahwa petugas medis menyimpulkan bahwa salah satu jenazah "tidak cocok dengan salah satu sandera".
"Hamas diharuskan melakukan semua upaya yang diperlukan untuk memulangkan para sandera yang telah meninggal," kata militer Israel mengingatkan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Senin (13/10) lalu, berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, kelompok Hamas telah menyerahkan kembali 20 sandera Israel yang masih hidup dan delapan jenazah. Kedelapan jenazah itu terdiri dari satu warga Nepal, enam warga Israel, dan satu jenazah yang kini tidak teridentifikasi.
Secara terpisah, sebuah rumah sakit di Gaza mengatakan telah menerima jenazah 45 warga Palestina yang diserahkan kembali oleh Israel.
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang berlaku sejak Jumat (10/10), Hamas harus menyerahkan total 48 sandera yang diyakini masih berada di Jalur Gaza. Jumlah itu terdiri atas 20 sandera yang masih hidup dan 28 sandera yang sudah tewas.
Hamas telah menyerahkan semua 20 sandera yang masih hidup kepada Israel, melalui Komite Palang Merah Internasional (ICRC), pada Senin (13/10) waktu setempat. Sebagai imbalan, Israel membebaskan sebanyak 1.968 tahanan dan narapidana Palestina dari penjara-penjara mereka pada hari yang sama.
Tonton juga video "Israel Bebaskan 1.800 Tahanan Palestina Usai Kesepakatan Gencatan Senjata" di sini:
(ita/ita)