Kantor Kepresidenan Madagaskar Tolak Militer Ambil Alih: Upaya Kudeta

Kantor Kepresidenan Madagaskar Tolak Militer Ambil Alih: Upaya Kudeta

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Selasa, 14 Okt 2025 23:16 WIB
(FILES) President of Madagascar Andry Rajoelina arrives for an official dinner at the Elysee Palace, on the sidelines of the New Global Financial Pact Summit, in Paris, on June 22, 2023. Madagascars lower house of parliament voted on October 14, 2025 to impeach President Andry Rajoelina for desertion of duty, in a session dismissed by the presidency as devoid of any legal basis. 
The resolution passed with 130 votes in favour, well above the two-thirds constitutional threshold required in the 163-member chamber, marking a forceful rebuke of the leader who has gone into hiding after weeks of street demonstrations over the island nations governance. (Photo by Ludovic MARIN / AFP)
Andry Rajoelina (Foto: AFP/LUDOVIC MARIN)
Jakarta -

Kantor Kepresidenan Madagaskar mengecam klaim unit militer elit CAPSAT untuk mengambil alih kekuasaan usai Presiden Andry Rajoelina dimakzulkan parlemen. Kantor Kepresidenan Madagaskar menyebut kehadiran militer adalah upaya kudeta.

"Kehadiran pasukan militer bersenjata di depan istana presiden merupakan tindakan yang jelas merupakan percobaan kudeta," kata Kantor Kepresidenan Madagaskar dalam sebuah pernyataan setelah pengumuman CAPSAT, seperti dilansir AFP, Selasa (14/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor Kepresidenan mengklaim bahwa Rajoelina masih menjabat sebagai Presiden. Dia mengatakan Rajoelina akan menjaga ketertiban konstitusional.

"Presiden republik tetap menjabat sepenuhnya dan memastikan pemeliharaan ketertiban konstitusional dan stabilitas nasional," katanya.

ADVERTISEMENT

Diketahui parlemen Madagaskar memutuskan untuk memakzulkan Presiden Andry Rajoelina atas tuduhan desersi tugas. Presiden Rajoelina menganggap sidang pemakzulan itu tidak memiliki dasar hukum.

Dilansir AFP, Selasa (14/10), putusan itu disahkan dengan 130 suara mendukung--jauh di atas ambang batas konstitusi yakni 2/3 dari majelis yang beranggotakan 163 orang.

Usai putusan pemakzulan Presiden ini, unit militer elite Madagaskar, CAPSAT, mengatakan bahwa mereka telah mengambil alih kekuasaan.

"Kami telah mengambil alih kekuasaan," kata Kepala Unit Militer CAPSAT, Kolonel Michael Randrianirina, setelah membacakan pernyataan di depan gedung pemerintahan.

(lir/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads