Trump Yakin Gencatan Senjata Gaza Akan Bertahan

Trump Yakin Gencatan Senjata Gaza Akan Bertahan

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 11 Okt 2025 10:11 WIB
US President Donald Trump speaks to reporters as he departs for travel to Texas to tour areas affected by deadly flash flooding, from the South Lawn of the White House in Washington, D.C., U.S., July 11, 2025. (File photo: Reuters)
Presiden AS Donald Trump (dok. Reuters)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan keyakinannya bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza, yang dimulai pada Jumat (10/10) waktu setempat, akan bisa bertahan. Trump menyebut Israel dan Hamas telah "lelah" bertempur.

"Ini akan bertahan. Saya pikir ini akan bertahan. Mereka semua lelah bertempur," kata Trump saat berbicara kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Sabtu (11/10/2025).

Trump kemudian mengonfirmasi rencananya untuk mengunjungi Israel dan Mesir pada akhir pekan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan dirinya akan bertemu "banyak pemimpin" di Mesir pada Senin (13/10) mendatang untuk membahas masa depan Jalur Gaza yang dilanda kehancuran total. Trump menambahkan bahwa pertemuan tersebut kemungkinan akan berlangsung di ibu kota Kairo.

ADVERTISEMENT

Dikatakan juga oleh Trump bahwa dirinya juga akan berpidato di hadapan parlemen Israel ketika mengunjungi negara Yahudi tersebut pada hari yang sama.

Lebih lanjut, Trump menambahkan bahwa dirinya meyakini gencatan senjata Gaza akan mengarah pada perdamaian Timur Tengah yang lebih luas.

"Sekarang kita memiliki beberapa titik panas kecil, tetapi sangat kecil... Akan sangat mudah dipadamkan. Api-api itu akan dipadamkan dengan sangat cepat," kata Trump dalam pernyataannya.

Trump mengumumkan pada Rabu (8/10) waktu setempat bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui tahap pertama dari rencana gencatan senjata Gaza yang diusulkan dirinya.

Pada 29 September lalu, Trump mengungkapkan rencana perdamaian Gaza berisi 20 poin yang mencakup pembebasan semua sandera Israel, dengan imbalan pembebasan sekitar 2.000 tahanan Palestina, gencatan senjata permanen, dan penarikan pasukan Israel secara permanen dari seluruh Jalur Gaza.

Tahap kedua dari rencana perdamaian tersebut menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Jalur Gaza tanpa keterlibatan Hamas, pembentukan pasukan keamanan yang terdiri atas warga Palestina dan pasukan dari negara-negara Arab dan Muslim, serta perlucutan senjata Hamas.

Simak Video 'Trump soal Pembebasan Sandera Hamas: Mereka Ada di Tempat Berbahaya':

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads