Sejumlah warga Baguio, Filipina Utara, merasakan gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,4. Mereka berlarian ke luar gedung ketika merasakan getaran gempa.
Sejumlah orang berlarian keluar dari gedung-gedung. Para karyawan bergegas keluar dari gedung-gedung perkantoran berlantai tiga di kota berpenduduk 366.000 jiwa tersebut setelah gempa dangkal yang terjadi pukul 10.30 waktu setempat.
Gempa ini terjadi 10 hari setelah gempa kuat yang menewaskan lebih dari 70 orang di wilayah Cebu, Filipina tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan memeriksa kerusakan," kata administrator gedung Ralph Cabuag kepada AFP sebagaimana dilansir Kamis (9/10).
Kantor seismologi pemerintah sebelumnya menyebut gempa tersebut memiliki M 4,8, tetapi kemudian menurunkan angkanya menjadi M 4,4. Pusat gempa berada di kota Pugo, dekat Baguio.
Sekolah Ditutup
Peristiwa ini pun membuat sejumlah fasilitas umum ditutup. Wali Kota Baguio, Benjamin Magalong, menutup sekolah dasar dan menengah di kota tersebut.
Gempa Hampir Setiap Hari
Gempa bumi hampir terjadi setiap hari di Filipina, yang terletak di "Cincin Api" Pasifik, sebuah busur aktivitas seismik intens yang membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Pada hari Kamis, pemerintah juga mengumumkan jumlah korban tewas akibat gempa Cebu beberapa hari lalu, telah bertambah menjadi 74 orang, dengan dua kematian baru dilaporkan di kota Medellin dan Tabogon di Pulau Cebu.
Gempa tersebut menghancurkan atau merusak sekitar 72.000 rumah dan melukai 1.058 orang lainnya.
Sebelumnya, gempa dengan M 7,8 pada Juli 1990 menewaskan sekitar 1.600 orang di Baguio dan sekitarnya, sebuah kota yang terletak di puncak pegunungan yang juga merupakan salah satu daya tarik wisata utama negara tersebut.
Lihat juga Video 'Korban Tewas Gempa Filipina Bertambah Jadi 69 Orang':