Mantan Jenderal Akui Israel Tak Mampu Patahkan Perlawanan Palestina

Mantan Jenderal Akui Israel Tak Mampu Patahkan Perlawanan Palestina

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 08 Okt 2025 14:25 WIB
An Israeli soldier stands on a tank on the Israeli side of the border with Gaza on August 20, 2025. (Reuters)
Tentara Israel berdiri di atas tank militer yang disiagakan di perbatasan Gaza (dok. Reuters)
Tel Aviv -

Seorang pensiunan Mayor Jenderal Israel Yizthak Brick memperingatkan bahwa negaranya telah mencapai "titik tidak bisa kembali" dari perangnya di Jalur Gaza. Brick juga mengatakan bahwa militer Israel telah mengerahkan kekuatan sepenuhnya tanpa mampu mematahkan perlawanan Palestina.

Pernyataan Brick tersebut, seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (8/10/2025), dipublikasikan oleh surat kabar berbahasa Ibrani, Maariv.

Brick mengatakan bahwa Israel telah gagal mencapai satu pun tujuan strategisnya dalam perang yang berkecamuk selama dua tahun terakhir di Jalur Gaza. Dia menuduh para pemimpin politik dan militer Israel telah menyesatkan publik dengan "propaganda media" tentang kemenangan yang akan segera diraih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Militer Israel telah menghabiskan energinya tanpa mampu mematahkan perlawanan Palestina," sebut Brick dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

"Para pemimpin (Israel-red) telah menipu publik dengan mengklaim bahwa kemenangan pasti sudah dekat, padahal kenyataannya, Israel terperosok ke dalam perang atrisi yang berkepanjangan yang mengancam keruntuhan internal," katanya.

Brick menambahkan bahwa Israel belum mencapai tujuan-tujuan utamanya, termasuk menghancurkan kelompok Hamas, memulihkan pencegahan, dan mengamankan area permukiman perbatasan di dekat Jalur Gaza.

Dia mengungkapkan bahwa militer Israel hanya menghancurkan sekitar 20 persen jaringan terowongan Hamas -- komponen kunci infrastruktur militer kelompok tersebut -- di wilayah Jalur Gaza.

Lebih lanjut, Brick menekankan bahwa penilaian yang menunjukkan Hamas hampir kalah adalah "tidak benar dan menyesatkan".

Dikatakan oleh Brick bahwa menurut laporan keamanan internal, kelompok Hamas telah membangun kembali kemampuan militernya dan sekarang mengerahkan lebih dari 30.000 petempur.

Terakhir, Brick mengkritik ketergantungan militer Israel yang besar pada serangan udara. Dia berargumen bahwa kekuatan udara saja tidak dapat membawa kemenangan.

"Pasukan darat menderita karena kurangnya kesiapan dan organisasi. Perang saat ini dilancarkan tanpa rencana strategis yang jelas," kritik Brick untuk militer Israel.

Simak juga Video: Militer Israel Coba Hancurkan CCTV saat Menyerang Kapal Bantuan Gaza

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads