Aktivis Swedia Greta Thunberg telah tiba di Yunani usai dideportasi oleh Israel. Dia dideportasi bersama 160 aktivis dari armada Global Sumud Flotilla lainnya.
Dilansir Aljazeera, Selasa (7/10/2025), Kementerian Luar Negeri Yunani mengonfirmasi bahwa 161 aktivis yang dideportasi telah tiba pada Senin (6/10) waktu setempat. Dari jumlah tersebut, 27 orang merupakan warga Yunani dan 134 orang merupakan warga dari 15 negara lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setibanya di Yunani, Thunberg mengaku ada genosida yang terjadi di Gaza oleh militer Israel. Dia menyebut tidak ada yang mampu mencegah kejahatan tersebut.
"Saya ingin menegaskan. Ada genosida yang sedang terjadi," kata Thunberg kepada kerumunan di bandara Athena, merujuk pada aksi militer Israel di Gaza.
"Sistem internasional kita mengkhianati Palestina. Mereka bahkan tidak mampu mencegah terjadinya kejahatan perang terburuk," katanya, dalam komentar yang disiarkan oleh AFP.
Dia menuturkan tujuan mereka datang ke Gaza lantaran pemerintah dinilai gagal memenuhi kewajiban hukum. "Tujuan kami dengan Global Sumud Flotilla adalah untuk bertindak ketika pemerintah kami gagal memenuhi kewajiban hukum mereka," tambahnya.
Wanita berusia 22 tahun itu diduga dianiaya oleh pasukan Israel saat ditahan. Jurnalis Turki dan peserta Sumud Flotilla, Ersin Celik, sebelumnya mengatakan kepada media lokal bagaimana Thunberg "diseret di tanah" dan "dipaksa mencium bendera Israel".
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Slovakia mengonfirmasi bahwa 10 orang yang dideportasi telah tiba di sana, termasuk satu warga negaranya dan sembilan orang lainnya dari Belanda, Kanada, dan Amerika Serikat.
Simak juga Video Greta Thunberg: Global Sumud Flotilla Bentuk Kegagalan Pemerintah Kita