Perdana Menteri (PM) Prancis Sebastien Lecornu mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin (6/10) waktu setempat, setelah baru menjabat kurang dari sebulan. Pengunduran diri ini diajukan Lecornu sehari setelah mengumumkan anggota kabinet pemerintahannya pada Minggu (5/10) malam waktu setempat.
Pengunduran diri Lecornu ini, seperti dilansir Le Monde dan AFP, Senin (6/10/2025), diumumkan oleh kantor kepresidenan Prancis, Elysee Palace. Elysee Palace menyatakan bahwa Presiden Emmanuel Macron telah menerima pengunduran diri yang diajukan Lecornu pada Senin (6/10) pagi waktu setempat.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (6/10/2025):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Aktivis Global Flotilla Beberkan Kekejaman Israel: Kami Minum Air Toilet!
Beberapa aktivis Malaysia yang ikut dalam misi Global Sumud Flotilla, untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, membeberkan kekejaman Israel selama mereka ditahan setelah kapal-kapal mereka dicegat di perairan internasional.
Heliza Helmi dan Hazwani Helmi yang merupakan penyanyi sekaligus aktris Malaysia tiba di Istanbul, Turki, pada Sabtu (4/10) setelah dideportasi Israel. Mereka menuturkan perlakuan "brutal" dan "kejam" Israel dalam wawancara dengan kantor berita Anadolu Agency, seperti dilansir Senin (6/10/2025).
Sebuah pesawat yang membawa para aktivis Global Sumud Flotilla, yang ditahan setelah kapal mereka dicegat pasukan Israel, mendarat di bandara Istanbul pada Sabtu (4/10) waktu setempat. Terdapat 137 orang, termasuk 36 warga Turki dan 23 warga Malaysia, yang dibawa oleh pesawat tersebut.
- Pelaku Penembakan di Sydney Ditangkap, 2 Senapan Disita
Kepolisian New South Wales di Australia menangkap seorang pria berusia 60 tahun sebagai pelaku penembakan di jalanan ramai kota Sydney yang melukai sekitar 20 orang pada Minggu (5/10) malam. Dua senapan yang digunakan pelaku telah disita dari lokasi kejadian.
Motif di balik penembakan tersebut masih diselidiki lebih lanjut, dengan kepolisian mengesampingkan dugaan terorisme atau aktivis geng kriminal.
Penembakan ini, seperti dilansir AFP, Senin (6/10/2025), terjadi di ruas jalanan ramai di Inner West, Sydney, pada Minggu (5/10) malam, dengan pelaku melepas tembakan secara acak ke arah kendaraan yang melintas di jalanan. Pelaku juga melepas tembakan ke arah polisi yang ada di lokasi kejadian.
- Putin: Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina Akan Rusak Hubungan Rusia-AS!
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan jika Amerika Serikat (AS) memasok rudal Tomahawk ke Ukraina untuk serangan jarak jauh ke dalam wilayah Rusia, maka hal itu akan menyebabkan hancurnya hubungan antara Moskow dan Washington.
Kurang dari dua bulan sejak Putin bertemu Presiden Donald Trump di Alaska, perdamaian tampak semakin jauh dengan pasukan militer Rusia bergerak maju di Ukraina, drone Rusia yang diduga mengudara di wilayah udara NATO, dan kini AS berbicara soal partisipasi langsung dalam serangan jarak jauh ke Rusia.
Trump telah mengatakan dirinya kecewa dengan Putin karena tidak bersedia mewujudkan perdamaian, dan melabeli Rusia sebagai "macan kertas" karena gagal menaklukkan Ukraina. Putin, pekan lalu, membalas dengan mempertanyakan apakah bukan NATO yang "macan kertas" karena gagal menghentikan laju Rusia.
- Panas! Rusia Tembak Jatuh 251 Drone Ukraina
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa mereka telah menembak jatuh 251 drone atau pesawat nirawak Ukraina sepanjang Minggu (5/10) malam waktu setempat. Ini merupakan salah satu serangan balasan terbesar Ukraina terhadap negara tetangganya itu sejak Rusia menginvasi lebih dari tiga tahun lalu.
"Dalam semalam, sistem peringatan pertahanan udara mencegat dan menghancurkan 251 kendaraan udara nirawak bersayap Ukraina," tulis Kementerian Pertahanan Rusia di Telegram, dilansir kantor berita AFP, Senin (6/10/2025).
Baca juga: Panas! Rusia Tembak Jatuh 251 Drone Ukraina |
- Belum Sebulan Menjabat, PM Prancis Sebastien Lecornu Mundur
Perdana Menteri (PM) Prancis Sebastien Lecornu mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin (6/10) waktu setempat, setelah baru menjabat kurang dari sebulan. Pengunduran diri ini diajukan Lecornu sehari setelah mengumumkan anggota kabinet pemerintahannya pada Minggu (5/10) malam waktu setempat.
Pengunduran diri Lecornu ini, seperti dilansir Le Monde dan AFP, Senin (6/10/2025), diumumkan oleh kantor kepresidenan Prancis, Elysee Palace. Elysee Palace menyatakan bahwa Presiden Emmanuel Macron telah menerima pengunduran diri yang diajukan Lecornu pada Senin (6/10) pagi waktu setempat.
Pengunduran diri ini menjadikan Lecornu sebagai PM Prancis dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah modern Prancis. Lecornu mengajukan pengunduran dirinya setelah hampir empat minggu ditunjuk oleh Macron untuk memegang jabatan tersebut.